Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Cerita Mufti Putri Devi, Juara II Mawapres FSBK

Diperbarui: 2 Desember 2024   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Sukses Mufti Putri Dewi Buana Juara II Mawapres FSBK dari Ilkom UAD (Dok. Istimewa) 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat fakultas. Kompetisi tahunan yang diadakan di lingkungan perguruan tinggi ini bertujuan untuk memilih mahasiswa terbaik dari setiap fakultas. Mahasiswa diseleksi berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik yang unggul, serta keterampilan lain seperti kepemimpinan, kemampuan komunikasi, maupun penguasaan bahasa Inggris. Pada Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) UAD, untuk juara kedua diraih oleh, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi 2021 yakni Mufti Putri Dewi Buana.

Mufti membagikan pengalaman yang sangat menarik ini dengan menjelaskan bahwa awal mula yang mendasari dirinya mendaftar Pilmapres adalah rasa semangatnya yang tidak berhenti untuk berjuang karena dulu pada tahun 2023 sempat gagal ketika mendaftar tingkat fakultas. Akhirnya dengan rasa pantang menyerah, ia kembali mencoba di tahun 2024. Ia ingin menguji semua kemampuan dirinya dikarenakan mawapres poin seleksinya sangat kompleks.

"Setelah dinyatakan sebagai juara kedua, saya merasa akhirnya terbayarkan semua kegagalan saya. Jadi juara, menurut saya jadi hal yang juga saya nantikan. Namun, yang paling saya senang adalah berproses bersama dengan teman-teman yang ikut Sekolah Mawapres FBSK kemarin," katanya.

Ia melanjutkan, "Tipsnya agar bisa berhasil di pilmapres, dari mahasiswa baru, kita sudah harus tahu apa yang kira-kira di-push untuk mencapai poin tinggi di capaian unggulan. Saya sendiri terbantu di poin penghargaan dan hasil karya. Jadi, atur strategi poin capaian unggulan biar total skor paling tinggi bisa masuk."

Mufti menambahkan bahwa harapan dirinya melalui ajang ini adalah membawa nama fakultas dan UAD juara di nasional. Ia juga ingin bisa berkomitmen mewakili UAD untuk lanjut di seleksi pilmapres. Hambatan yang dirasakannya tentunya ada dikarenakan mengikuti Sekolah Mawapres FSBK itu dua minggu penuh untuk pelatihan. Hambatan lainnya terkait manajemen waktu karena ia juga bekerja freelance, ujian tengah semester (UTS), ikut kegiatan pilmapres, dan kegiatan di Debating Community (DeCo) UAD.

Sebagai penutup, Mufti menyampaikan pesannya kepada teman-teman UAD agar terus terpacu semangat berkompetisi. "Saingan kita sudah keren-keren, kalau kita cuma jadi mahasiswa biasa, itu rugi banget. Kuliah itu biayanya mahal dan nggak semua orang bisa kuliah. Jadi, selama masih punya status mahasiswa, carilah pengalaman dan prestasi sebanyak mungkin. Agar di dunia kerja kita bisa lebih percaya diri dengan yang lain." (Rini)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline