Jihad Rahmawan, alumnus Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2015, berhasil mewujudkan mimpinya untuk melanjutkan studi ke Jepang melalui beasiswa bergengsi dari pemerintah Jepang, MEXT (Monbukagakusho: MEXT Scholarship). Ia diterima di Iwate Prefectural University, salah satu universitas unggulan di Jepang, untuk melanjutkan pendidikan dan mengembangkan potensinya di bidang teknologi. Keberhasilannya ini tak lepas dari kombinasi dedikasi, prestasi, dan dukungan orang tua yang selalu ia jadikan landasan perjuangannya.
Menurut Jihad, kunci utama keberhasilannya adalah keaktifannya selama masa kuliah. "Saya selalu melibatkan diri dalam kegiatan penelitian dan pengembangan mahasiswa," ujarnya. Salah satu proyek unggulannya adalah pembuatan prototipe Sarung Tangan Pintar Penerjemah Bahasa Isyarat.
Selain itu, ia aktif dalam Kelompok Studi Robot (RDC) sebagai ketua tim berbagai kompetisi, termasuk Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid. Bahkan, ia mencapai puncak karier organisasi dengan menjabat sebagai Ketua Umum RDC. "Pengalaman ini melatih saya untuk berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan memimpin," tambahnya.
Selain berprestasi dalam penelitian, Jihad juga aktif mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional. Salah satu pencapaian luar biasanya adalah keberhasilannya mengikuti Logistic Challenge di Thailand. "Kompetisi seperti ini mengasah kemampuan inovasi dan keberanian bersaing secara global," kata Jihad. Meski begitu, ia menekankan pentingnya manajemen waktu. Walau sibuk dengan berbagai kegiatan, ia tetap menyelesaikan studinya tepat waktu dengan IPK 3,7.
Ia juga berbagi tips bagi para mahasiswa yang bermimpi meraih beasiswa internasional. Menurutnya, disiplin dan doa adalah kunci. "Selalu buat perencanaan hidup yang jelas, disiplin dalam menjalankannya, dan jangan lupa meminta restu kepada orang tua," ujarnya. Selain itu, kemampuan berbahasa, baik Inggris maupun Jepang, serta track record akademik yang baik seperti IPK dan sertifikat perlombaan sangat diperlukan. Tak lupa, ia menambahkan bahwa surat rekomendasi dari universitas juga akan sangat membantu.
Jihad berharap kisahnya dapat menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi besar dan berusaha keras mencapainya. "Mencapai kampus impian itu mungkin jika kita memiliki bekal yang cukup. Dengan doa, usaha, dan tekad yang kuat, pintu kesempatan pasti akan terbuka," tutupnya. (Dilla)
uad.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H