Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua". Kemakmuran yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kesejahteraan dunia akhirat, salah satu kesejahteraan batin yang akan didapat adalah melalui agama.
Tema yang diusung oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Milad 2024 adalah "Ketika seni hilang di dalam pembelajaran dan aspek yang dikedepankan hanya kognitif maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal itu menyebabkan hati menjadi keras karena tidak dibekali dengan sentuhan jiwa dan kemanusiaan. Maka salah satu hal yang membuat hati dan jiwa menjadi halus yakni dapat melalui seni. Pesan-pesan agama Islam dapat disampaikan juga melalui sentuhan-sentuhan seni sehingga dapat merasakan nilai-nilai kemanusiaan.
Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa dari sisi seni dan budaya, hampir semua daerah memiliki tari tradisional yang memiliki nilai religius, nilai persatuan, dan nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Peran seorang muslim hendaknya memodifikasi seni dengan contoh memodifikasi kostum-kostum yang tidak menutup aurat menjadi kostum-kostum yang menutup aurat.
Majelis Tarjih Muhammadiyah juga telah memberikan batasan-batasan tentang apa saja seni yang ada di Muhammadiyah. Maka, Muhammadiyah melalui perguruan tingginya menghadirkan seni yang senantiasa memberikan manfaat dan menarik orang lain, karena agama Islam merupakan agama rahmatan lil 'alamin.
Kemakmuran tidak boleh untuk segelintir orang saja, tidak hanya untuk kelompok tertentu saja, tetapi hadir untuk semua kalangan. Oleh karena itu sejak awal berdiri, Muhammadiyah telah menanamkan konsep untuk memakmurkan negeri. Kiai Dahlan pernah berkata, "Carilah harta sebanyak mungkin, gunakan seperlunya untuk dirimu dan selebihnya untuk umat dan bangsa."
Hasil kongres Muhammadiyah tahun 1920 menghadirkan empat majelis yaitu pendidikan, pelayanan kesehatan, taman pustaka, dan tablig. Hal ini untuk mengangkat sumber daya manusia menjadi berdaya dan makmur. Para pendahulu Muhammadiyah memiliki visi untuk membangun kemakmuran untuk semua pihak. Maka Muhammadiyah hadir bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh umat.
Muhammadiyah hadir untuk memberikan kesejahteraan dunia dan akhirat sehingga tercipta kedaulatan berbangsa dan bernegara. Melalui perguruan tinggi Muhammadiyah, akan lahir generasi muda yang menjadi penggerak dan hadir untuk kepentingan umat, bangsa, dan memberikan kemakmuran untuk semua.
Hal ini disampaikan oleh Prof. Irwan Akib, M.Pd. selaku Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah pada pidato Milad Pagelaran Seni dan Budaya Islami Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. (Lus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H