Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

UAD Jadi Tuan Rumah Gerakan Perempuan Mengaji PWM 'Aisyiyah Yogyakarta

Diperbarui: 23 November 2024   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Perempuan Mengaji Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Yogyakarta di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Lusi)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah terselenggaranya Gerakan Perempuan Mengaji (GPM) Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 20 November 2024. Acara bertempat di Amphitarium Lt. 9 Kampus IV UAD dengan tema "Peran 'Aisyiyah dalam Penguatan Ketahanan Keluarga Menghadapi Maraknya Peredaran Miras dan Judi Online di Masyarakat". Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu PWA DIY, anggota Majelis dan Lembaga PWA DIY, Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) PWA DIY, Pimpinan Wilayah Nasyiatul 'Aisyiyah, jamaah Pimpinan Daerah 'Aisyiyah se-DIY, Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah, dan IMMawati se-komisariat UAD.

Acara diawali dengan penampilan Faizen Voice Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Dilanjutkan dengan pembukaan dengan bacaan basmalah yang dipimpin oleh master of ceremony Jumaida Ula, S.Pd.I. dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh alumnus FAI UAD Nurfitriningsih.

Dra. Hasta Dewi selaku Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) PWA DIY memberikan sambutannya, "Kali ini kita mengundang Elli Nur Hayati untuk membagikan ilmunya kepada kita, dengan maraknya peredaran miras dan judi online di masyarakat terkait peran kita sebagai 'Aisyiyah dalam menguatkan ketahanan keluarga. Kita sebagai perempuan-perempuan 'Aisyiyah penjaga gawang ketahanan keluarga mengambil tema ini, karena kita sedang menghadapi fenomena yang luar biasa meresahkan. Untuk itu kami harap Ibu Elli dapat berbagi ilmu kepada kita. Terima kasih juga saya ucapkan atas kehadiran ibu-ibu semuanya, sehingga acara ini bisa terselenggara dengan lancar."

Selanjutnya, sambutan Ketua PWA DIY oleh Dr. Widyastuti. "Kita sebagai 'Aisyiyah merasa terpanggil tentang isu miras yang sedang marak. Hal ini dikarenakan miras merupakan salah satu penyebab penyakit sosial. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) miras termasuk penyumbang 15% kecelakaan lalu lintas. Miras juga dapat menyebabkan kerusakan kesehatan, moral, sosial, dan memicu kekerasan. Minuman keras juga bertentangan dengan maqashid syari'ah yakni tujuan diturunkannya agama, salah satunya adalah menjaga akal. Mudah-mudahan dengan diadakannya pengajian hari ini dapat memberikan nilai yang seluas-luasnya kepada kita dan ilmu yang didapat dapat disebarluaskan melalui sesama PDA maupun cabang dan ranting."

Acara inti diisi oleh narasumber Elli Nur Hayati, M.PH., Ph.D., Psi. selaku Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat 'Aisyiyah dan dimoderatori oleh Novia Fetri Aliza. M.Psi. Psikolog selaku MTK PWA DIY. (Lus)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline