Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Tim BEM FAST UAD Raih Prestasi di Ajang Abdidaya PPK Ormawa 2024

Diperbarui: 20 November 2024   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BEM FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Prestasi di Ajang Abdidaya PPK Ormawa 2024 (Dok. BEM FAST UAD)

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih prestasi Terbaik III dalam kategori dosen pendamping tervisioner pada ajang Abdidaya yang diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali, pada 79 November 2024. Tim ini terdiri atas 15 anggota yang berasal dari berbagai program studi, antara lain Biologi, Pendidikan Biologi, Teknik Elektro, Sistem Informasi, dan Matematika. Mereka didampingi oleh Drs. Hadi Sasongko, S.Si. selaku dosen pembimbing.

Kegiatan Abdidaya PPK Ormawa itu memberikan pengalaman luar biasa bagi para peserta. Yolla, salah satu anggota tim, menyampaikan bahwa mengikuti kegiatan ini telah membuka wawasan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran penting mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat. "Selama kegiatan ini, kami bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dan berbagi pengalaman serta inovasi dalam pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut sangat memotivasi kami untuk terus berkontribusi," ujar Yolla.

Program yang diusung oleh tim PPK Ormawa BEM FAST berjudul "Pemberdayaan Masyarakat Desa Sriharjo Melalui Inovasi Smart Disaster Mitigation Menuju Sriharjo Tanggap Bencana". Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat Desa Sriharjo di Bantul, yang rawan bencana banjir dan longsor, dalam menghadapi bencana. Berbagai inovasi yang dihadirkan mencakup smart education (edukasi masyarakat), smart information (pemetaan dan tanda peringatan), smart application (sistem pemantauan berbasis teknologi), smart environment (penanaman tumbuhan pencegah erosi), smart simulation (simulasi bencana), dan smart institutional (penguatan manajemen kelembagaan desa).

Sebagai peserta Abdidaya, Yolla mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu dan koordinasi dengan banyak pihak. Untuk mengatasinya, mereka menerapkan manajemen waktu yang efektif serta menjaga komunikasi yang intensif dengan semua pihak yang terlibat. "Dengan strategi yang tepat, kami bisa menjalankan program ini secara maksimal," tutur Yolla.

Sebelum mengikuti Abdidaya PPK Ormawa, persiapan matang dilakukan oleh tim, seperti membuat poster informatif, menyusun buku luaran, dan menyiapkan miniatur desa lengkap yang menampilkan inovasi mitigasi bencana. Miniatur ini mendapat perhatian khusus dari dewan juri, yang memberikan respons positif terhadap program mereka. "Dewan juri mengapresiasi integrasi teknologi mitigasi bencana dengan pendekatan berbasis FGD yang melibatkan masyarakat secara langsung," jelas Yolla.

Dengan pencapaian ini, tim PPK Ormawa BEM FAST berharap program yang mereka rancang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Sriharjo, serta mendorong semangat pengabdian di kalangan mahasiswa untuk terus berinovasi dalam pemberdayaan masyarakat. "Kami ingin menciptakan masyarakat yang lebih tanggap dan siap menghadapi bencana, serta meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pengabdian masyarakat," pungkas Yolla. (Nfs)

uad.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline