Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi Fisika (Himafi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah sukses mendirikan sebuah greenhouse di Padukuhan Ngentak, Desa Pagerharjo, Kulon Progo. Inisiatif ini tidak hanya mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat, tetapi juga dari Kelompok Sanggar Tani Muda yang aktif terlibat dalam proses pembangunannya. Dengan semangat gotong royong, kolaborasi antara tim PPK Ormawa dan warga setempat berhasil mewujudkan fasilitas yang diharapkan membawa dampak positif bagi pertanian lokal.
Kepala Dukuh Ngentak menyambut baik keberadaan greenhouse tersebut, yang dianggap sebagai langkah besar dalam memperkenalkan teknologi pertanian modern kepada masyarakat. "Pendirian greenhouse ini sangat bermanfaat, terutama karena kami baru mengenal teknologi dan sistem penanaman terbaru yang diterapkan di sini. Ini akan menjadi acuan penting bagi kami dalam menanam vanili," katanya.
Teknologi yang digunakan di greenhouse diharapkan mampu membuka wawasan baru bagi para petani muda dalam mengelola tanaman vanili, yang sebelumnya belum banyak dikenal oleh masyarakat Ngentak.
Kolaborasi yang terjalin antara Sanggar Tani Muda dan tim PPK Ormawa juga mendapat apresiasi. "Kerja sama ini luar biasa. Mereka berhasil bekerja efektif, mulai dari tahap pembangunan hingga proses penanaman," tambahnya. Proses gotong royong itu diakui tidak hanya memperkuat hubungan antarwarga, tetapi juga mempercepat penyelesaian pembangunan.
Meski pembangunan greenhouse tidak ada dalam rencana awal, ketua tim PPK Ormawa Himafi, Zahrotul Mukaromah menjelaskan alasan di balik keputusan mendirikan fasilitas tersebut. "Awalnya, kami mengira lahan yang disediakan desa sudah dilengkapi dengan greenhouse. Namun, karena situasi tertentu, kami memutuskan untuk membangun sendiri agar bisa memaksimalkan program yang telah kami rancang, termasuk instalasi sistem penyiraman otomatis," jelasnya.
Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan dimulai pada akhir Juli dan selesai pada akhir Agustus, dengan harapan besar bahwa fasilitas ini dapat mendongkrak produktivitas dan kualitas hasil panen vanili. Lebih dari itu, kehadiran greenhouse ini diharapkan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi petani lokal, sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Tak hanya sebagai sarana budi daya, greenhouse ini juga dirancang sebagai pusat pelatihan bagi petani muda dalam mengadopsi teknologi agrikultur modern. Ketua tim berharap, inisiatif itu bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sekaligus memperkuat kemampuan para petani muda untuk lebih mandiri dalam mengelola usaha pertanian mereka.
Dengan adanya fasilitas tersebut, warga Padukuhan Ngentak kini memiliki akses terhadap teknologi pertanian yang sebelumnya mungkin hanya dapat mereka lihat dari kejauhan. "Greenhouse ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi dapat diadaptasi dan memberikan manfaat besar bagi kehidupan masyarakat pedesaan," pungkas Ketua Tim. (eka)
uad.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H