Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Kesehatan dan Keselamatan Maba UAD Jadi Prioritas di P2K 2024

Diperbarui: 14 September 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim kesehatan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2024 (Foto: Zulfatin N)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2024 menghadapi tantangan baru dalam memastikan keselamatan dan kesehatan peserta. Panitia P2K melakukan analisis mendalam terhadap kejadian dan evaluasi dari P2K tahun sebelumnya.

Mereka juga melakukan analisis risiko potensial, seperti screening data riwayat penyakit dan alergi dari mahasiswa baru. Selain itu, jalur evakuasi telah dirancang untuk memastikan keamanan jika terjadi keadaan darurat.

Penempatan tim kesehatan di lokasi kegiatan P2K difokuskan pada keamanan dan kenyamanan. Tempat yang dipilih harus dekat dengan area kegiatan mahasiswa baru dan mampu memberikan layanan medis dengan cepat.

Lokasi ini memastikan bahwa mahasiswa yang sakit dapat segera mendapatkan perawatan yang diperlukan. Peralatan medis yang telah disiapkan meliputi peralatan pertolongan pertama seperti pengukur tanda vital (tensi, termometer, oksimeter), plaster, oksigen, tandu, dan berbagai obat. Semua perlengkapan ini telah diperiksa dan disiapkan dengan lengkap untuk menghadapi berbagai situasi medis.

Prosedur evakuasi dirancang dengan dua jalur utama yaitu satu untuk individu yang dapat berjalan dan satu untuk mereka yang membutuhkan bantuan. Prioritas utama adalah membawa peserta ke zona aman dengan cepat. Instruksi diberikan untuk meminimalisir risiko, termasuk bantuan untuk mereka yang memerlukan dukungan khusus.

Mahasiswa baru yang memiliki kondisi medis khusus seperti alergi, asma, atau diabetes diberi pita penanda sesuai dengan kondisi mereka. Ini memudahkan panitia untuk mengidentifikasi dan memberikan penanganan yang tepat, serta meminimalisir risiko kesehatan.

Setiap anggota tim kesehatan telah dilatih untuk mengetahui titik-titik strategis di lokasi kegiatan. Komunikasi antara tim kesehatan dan panitia dilakukan secara efektif, dengan rencana koordinasi yang jelas untuk penanganan cepat jika ada peserta yang membutuhkan perhatian medis.

Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan kekurangan alat kesehatan atau obat-obatan, panitia telah menyiapkan stok cadangan. Data kebutuhan alat dan obat telah dianalisis, dan backup disediakan untuk memastikan ketersediaan perlengkapan medis selama acara. (Nfs)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline