Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Mahasiswa KKN MAs 74 Kenalkan Inovasi Pempek Berbahan Singkong

Diperbarui: 9 September 2024   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN MAs 74 sosialisasikan inovasi pempek berbahan dasar singkong (Foto: KKN MAs)

Kelompok 74 Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (KKN MAs), yang terdiri atas mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Gombong, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, serta Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, mengadakan sosialisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memperkenalkan inovasi kuliner berbahan dasar lokal.

Inovasi tersebut berupa pempek yang berbahan dasar singkong. Kegiatan ini dilakukan pada 11 Agustus 2024, dengan tujuan memberikan ide kreatif bagi masyarakat dalam mengolah singkong dan membuka peluang usaha baru di Dusun Geneng, Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah.

Praktik pembuatan pempek singkong dilakukan di salah satu rumah warga, dengan antusiasme tinggi dari para ibu-ibu setempat. Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari, menyesuaikan waktu luang ibu-ibu di Dusun Geneng, yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani. Ika, tokoh masyarakat setempat, turut mendampingi para ibu selama praktik pembuatan pempek singkong tersebut.

"Saya sangat senang dengan adanya kegiatan di Dusun Geneng ini, karena ibu-ibu sangat antusias mengikuti kegiatan yang diadakan," ujar Ika.

Sementara itu, Gunawan, ketua KKN MAs Kelompok 74, mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu di Dusun Geneng atas dukungan dan kerja sama mereka dalam praktik ini. Ia berharap, melalui kegiatan pembuatan pempek singkong, ibu-ibu termotivasi untuk membuka usaha baru.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa KKN juga menyampaikan rencana sosialisasi UMKM produk pempek berbahan dasar singkong yang akan dilaksanakan pada malam hari, bersamaan dengan kegiatan PKK. Diharapkan, inovasi ini dapat meningkatkan nilai ekonomis singkong bagi warga setempat. (lat)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline