Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Prodi S-3 Farmasi UAD Luluskan Doktor Pertama

Diperbarui: 12 Agustus 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian Terbuka Sidang Promosi Doktor mahasiswa angkatan ke-1 Prodi S-3 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Isah)

Drs. apt. Muhammad Husnul Khuluq, M.Farm. menjadi mahasiswa angkatan pertama yang menyandang gelar doktor dari Program Studi (Prodi) S-3 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sidang promosi doktor digelar secara terbuka di Auditorium A Kampus III UAD pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Pekerjaan sebagai dosen di Prodi Apoteker Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO) tidak membuat semangat pria kelahiran Pacitan, 20 Juli 1966, ini surut untuk menyelesaikan pendidikannya. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Dr. Herniyatun, M.Kep.,Sp.Mat. selaku Rektor UNIMUGO.

Di bawah bimbingan Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., FISQua. dan Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., M.T., Ph.D., apt. Khuluq menyusun disertasi berbasis teknologi yang menginspirasi banyak orang.

Mengangkat judul "Pemanfaatan Machine Learning dalam Menganalisis Risiko Kematian dari Data Klinik, Data Obat, dan Data Laboratorium Pasien COVID-19 di Rumah Sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta", ia berhasil

mengantongi gelar baru dengan nilai yang sangat memuaskan.

apt. Khuluq memanfaatkan data rekam medis dari RS PKU Gamping, RS PKU Kota Yogyakarta, dan RS Akademik UGM sejak Januari 2020--Desember 2022 untuk menganalisis risiko mortalitas pasien COVID-19. Terobosan ini menjadi temuan yang menarik di kalangan akademisi maupun praktisi.

dr. Eric Daniel Tenda, DIC., Ph.D. Sp.PD(K)., FINASIM. yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Interventional Pulmonologist di RSUP Cipto Mangunkusumo sekaligus pakar di bidang Artificial Intelligence in Medicine & Digital Health turut andil sebagai penguji. "Hasil disertasi ini bisa dibuatkan policy brief yang ditujukan kepada pemerintah untuk mendukung potensi digitalisasi di bidang pengobatan,'' terang dr. Eric.

Menanggapi saran tersebut, apt. Khuluq sepakat dan berharap agar ke depannya ia maupun rekan-rekan lainnya bisa saling berkolaborasi dalam melakukan riset. Ia juga mengaku sangat bersyukur karena memiliki promotor, kopromotor, maupun penguji yang kompeten. "Masukan kritis dan saran konstruktif yang diberikan sangat membantu saya dalam meningkatkan kualitas disertasi ini,'' ungkap apt. Khuluq. (ish)

uad.ac.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline