Orang-orang pasti tidak asing dengan salah satu produk kebudayaan yang ada di Indonesia, yaitu batik. Namun, apakah orang-orang mengetahui bahwa dengan membatik dapat dijadikan sebagai metode dalam meningkatkan kemampuan mengelola emosi?
Tentu tidak. Hal tersebut telah direalisasikan dengan adanya pelatihan membatik di Desa Sewon RT 02, Bantul, yang dilakukan oleh tim Proyek Kepemimpinan jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dipandu oleh Rohmad.
Lalu, bagaimana membatik dapat menjadi metode dalam mengelola emosi? Mari kita bahas hal tersebut!
Sebelumnya, ada fakta bahwa dengan menggambar dapat mengekspresikan emosi dan mengelola emosi, hal itu pun juga sama dengan membatik. Proses dalam membatik yang perlu ketenangan, kesabaran, kepercayaan diri, ketekunan, ketelitian, serta ketetapan, akan berpengaruh pada hasil membatik. Dalam membatik perlu emosi yang stabil dari mulai mendesain, mencanting, pewarnaan, remekan, dan yang terakhir penglorodan.
Selain itu perlu kepercayaan diri ketika mencanting, karena pasti akan terlihat dari malam yang digariskan pada desain batik apakah tetap sama ukuran garisnya, atau justru meleber ke mana-mana. Ketika seseorang sedang dalam keadaan emosi yang stabil dan tenang, maka proses membatik akan terlihat lebih rapi dan akan terlihat lebih tenang. Begitu pun sebaliknya, ketika seseorang berada dalam keadaan emosi yang tidak stabil, marah, atau cemas, terburu-buru, itu pun juga akan terlihat dari gambar yang kurang rapi, terburu-buru dalam mendesain, dan mencanting pula.
Maka dari itu, ketika seseorang sedang dalam emosi negatif, saat membatik ia akan mulai berusaha mengelola emosinya agar hasil karya membatiknya menjadi indah. Begitulah membatik dapat meningkatkan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi. Karena penting bagi kita untuk mengelola emosi, maka bisa dicoba untuk kamu membatik, selain dapat menuangkan kreativitas, kita juga dapat meningkatkan keterampilan mengelola emosi.
Emosi adalah tamu, biarkan mereka datang dan pergi, tetapi jangan biarkan mereka menguasai rumah hati kita. (doc)
uad.ac.id