Lihat ke Halaman Asli

Pidato Aung San Suu Kyi dalam Sidang Tahunan ILO

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aung San Suu Kyi menyampaikan dipidatonya dalam Sidang ke 101 Organisasi Perburuhan Internasional. Foto oleh ILO

[caption id="" align="alignleft" width="170" caption="Aung San Suu Kyi menyampaikan dipidatonya dalam Sidang ke 101 Organisasi Perburuhan Internasional. Foto oleh ILO"][/caption] Aung San Sun Kyi pemimpin partai oposisi Burma, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), melakukan lawatannya pertama ke Eropa setelah 24 tahun menghabiskan waktunya dalam tahanan rumah. Pilihan pertama kunjungan kali ini adalah ke Jenewa dan memberikan pidato pertama kalinya dalam sidang tahunan kantor Perburuhan Internasional (ILO). Kunjungan dan pidatonya dalam sidang tahunan ini menjadi tonggak penting, kenapa Suun Kyi memilih ILO. Dia memilih untuk pergi dulu ke ILO karena kampanye yang tiada henti atas sistem perburuhan di Burma, sebuah kampanye yang dinilai membuat rezim militer terus berada dalam sorotan selama Suu Kyi menjalani tahanan rumah. Orang Muda Dalam pidatonya Suu Kyi juga mengatakan negaranya memerlukan hal yang disebut pertumbuhan pembangunan yang ramah demokrasi dan bahwa generasi muda khususnya memerlukan dukungan. Dia mengatakan bahwa jumlah penggangguran tidaklah terlalu tinggi tetapi keputus-asaan telah mengancam masa depan. Pengganguran orang muda telah menghilangkan kepercayaan dalam masyarakat karena telah gagal untuk memberi mereka kesempatan untuk menyadari potensi mereka. Oleh karenanya dia menekankan bajwa pelatihan kejuruan (vocational training) hendaknya mengarah pada penciptaan lapangan kerja Buruh migran Mengenai buruh migran Burma yang berada di Thailand, Suu Kyi mengatakan banyak dari mereka ingin pulang dan berharap dia dapat memberikan peluang bagi mereka. Tetapi menyadari bahwa mereka mengadu nasib untuk memperbaiki kehidupannya maka dia menekankan perlunya kerjasama bilateral yang baik antara Burma dan Thailand untuk memberikan perlindungan kepentingan mereka. Investasi dan bantuan Aung San Suu Kyi sangat menyadari bahwa negaranya sekarang terbuka untuk bisnis dan investor asing tertarik untuk menanamkan modal di negara ekonomi baru Asia ini, dan dalam pidatonya Suu Kyi menekankan bahwa Burma butuh demokrasi yang bersahabat dengan pertumbuhan ekonomi (democracy-friendly development growth), dan dia meminta agar keuntungan bisa dibagikan kepada rakyat, terutama kaum muda yang membutuhkan dukungan komunitas internasional untuk membangun masa depan yang lebih baik. “Saya meminta bantuan dan investasi yang bisa memperkuat proses demokratisasi dengan mendorong kemajuan ekonomi dan sosial yang bermanfaat untuk reformasi politik,” kata Suu Kyi. Silahkan simak pidatonya melalui video yang dikeluarkan oleh ILO Tulisan ini dimuat di blog Sekber PLKI, dimana Indah Budiarti diperbantukan sebagai menjadi sekretaris oleh empat konfederasi serikat pekerja/serikat buruh selama 3 bulan (Januari-Maret 2012), sampai sekarang blog ini masih aktif dikelola dan ditulis beritanya olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline