Lihat ke Halaman Asli

Halim Malik

Pendidik

Kereta Kencana

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika kereta kencana-Nya yang keemasan muncul

aku datang mengetuk di setiap pintu gerbong-Nya

bukan nanti sekarang, kemarin juga sering

tapi tak serajin sekarang ini

.

Oh, kereta kencana

aku memelukmu dalam kerahasiaan hatiku

karena untuk-Nya aku menunggumu

.

kutanggalkan semua bebanku di setiap rel-Nya

yang dapat menampung segalanya

dengan kereta kencana-Nya aku mengharap kesempurnaan

selayak Dia mengatupkan kelopak layu teratai di setiap petang

.

bersama kereta kencana

kurebahkan jiwaku tuk memuja-Nya

sampai selubung malam lelah terhadap siang

meluputkan pandangan yang cahaya-Nya menyentuh tidurku

~-~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline