Serupa awan dengan beban rintik yang selalu tercurah
Biarkan semua rasaku menyebar dan menyentuh-Mu
Segala do’a aku kumpulkanbersama aneka nada
Ke samudera tafakur di Ramadhan-Mu
.
Di Ramadhan kali ini…
Hatiku yang kosong tersedu untuk menggapai ampunan-Mu
Bergema dan melebur dalam linangan air mata penyesalan
Melodi dosa kemarin, terhimpun dalam hatiku yang ketakutan
Karena perintah dan larangan-Mu yang sempat terabaikan
.
Tatkala kupandang langit yang memerah dengan fajar di penghujung imsak
Aku tersentak sadarakan akhir dari waktuku nanti
Bahwa kelak kedirianku dalam genggaman-Mu jua
.
Di Ramadhan kali ini…
Aku datang padamu dalam keheningan
Terbangun dalam lelap saat hatiku gentar
Aku bertarung dengan sisa-sisa hayatku yangsebagian telah runtuh
Rasanya tak cukup amal yang bisa aku lakukan untuk-Mu
Untuk menebus segala khilaf dan salahku
.
Ya… Rabbku!
Betapa besar ketakutanku
Saat kutatap cermin diriku
Yang kemarin berenang di pantai dunia
Dan sering melampaui batas kodratku sebagai manusia
.
Ya …Rabbku!
Di ramadhan ini…
Aku bersimpuh mohon magfirah-Mu
Mengharap sentuhan rahmat-Mu
Ibarat kelopak bunga menunggu angin mendesah
Lewat tasbih yang mengembara ke balairung Arsy-Mu
Mendamba Fitrah diIdulFitri
.
Wahai Zat pemilik takdir
Rencana-Mu indah tiada terduga
Selaksa munajat kupinta tiada terkira
.
Wahai Zat pemilik cahaya
Percikkan sejumput pijar yang akan menjadi pelita
Tunjukkan jalan-Mu yang memendar nyala terang
Menuju titian di gerbang keabadian
Amien…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H