Lihat ke Halaman Asli

Halim Malik

Pendidik

Bias Asa

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13015579341828121712

Bagiku kau ibarat teratai cantik di atas telaga

Syairmu menyimpan embun segarkan dahaga

Beningkan cermin gelap nan pekat penuh jelaga

Datangnya dalam mimpi, antara tidur dan jaga

.

Antara ilusi dan nyata, antara ada dan tiada

Di alam kayangan, dunianya Bathara Narada

Kau terasa dalam dada, itupun lewat sabda

Salahkah jika kutanya di mana kau berada?

.

Mungkin inilah yang dinamakan nestapa

Tidak terhitung betapa banyaknya derita

Ruang hati begitu gelisah, penuh dukacita

Hanya sebatas mimpi saling bertegur sapa

.

Ku tak malu meski kau bilang aku pengemis

Sebab inginku bersamamu, susah tuk kutepis

Hanya kau yang mampu menghapus gerimis

Pada hasrat dan rindu yang tak pernah menipis

.

Aku tak mengenal kata dan istilah percuma

Kuharap wujudmu akan datang menjelma

Bagaikan lirik lagu, lengkap denting irama

Laksana langit indah terhias bulan purnama

.

___________________________________________________

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami

(Klik logo kami)

13013791301221151128

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline