Lihat ke Halaman Asli

HYGIENE

Penulis Inspiratif dan Edukatif

Fenomena "Humble Bragging (merendah untuk meroket)" yang Sering Terjadi di Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 17 Maret 2023   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernah kah mendengar istilah "humble bragging"? Biasanya, orang yang melakukan humble bragging adalah mereka yang pamer namun tidak ingin terkesan sedang menyombongkan sesuatu.

Fenomena humble bragging ini cukup sering kita temui di kehidupan sehari-hari.
Yuk, kenalan lebih jauh dengan humble bragging agar kita bisa menghindarinya!

Humble bragging
[Merendah untuk meroket]
Orang yang melakukan humble bragging biasanya suka mengatakan hal yang bertolak belakang dengan niat yang sebenarnya.
Dan pada umumya, mereka menggunakan pernyataan yang bersifat kausal, merendahkan diri, atau terkesan mengeluh.
Tapi sebenarnya untuk menunjukan pencapaian dan kehebatanya.

Jenis-jenis humble bragging
1. Naive humble brag
Ketika seseorang berkata dengan polos & gamblang untuk pamer tanpa terkesan sombong.
Contoh: "Heran deh, wajahku gak pakai skincare kok mulus mulus ajah yah?"
2. Self deprecating humble brag.
Ketika seseorang mengucapkan kalimat sarkas untuk menjelek-jelekan dirinya sendiri.
Contoh: "Sebel banget dibilang kaya anak SMP, padahal umur sudah kepala tiga"

Apa sih tujuan orang yang melakukan humble bragging?
Menurut study dalam journal of personality and social psychology;
tujuan mereka untuk membuat orang lain takjub, terkesan, dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Namun sayangnya, alih-alih mendapatkan simpati dan pujian, perilaku humble bragging ini justru kebanyakan malah dibenci orang.

Maka dari itu, yukkk bersikap apa adanya dan sewajarnya saja..itu jauh akan lebih baik..
Semoga kita dapat lebih bijak dalam bertutur dan bersikap sehingga tidak menjadi salah satu humble bragger yang menyebalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline