Alkisah terjadi sebuah budaya hutang tidak dibayar di suatu negri.
Untuk anda yang doyan berhutang, dan sudah menjadi kebiasaan, dan susah bayar saat waktunya bayar, saya ada satu pertanyaan;
Apa sih yang anda rasakan ketika permintaan hutang anda dikabulkan?
Apakah senang? puas? lega?
Apakah hanya itu saja?
Apakah ada sedikit saja rasa deg-degan atau cemas kira-kira bisa bayar tidak ya?
Apakah anda tahu, orang yang memberi hutang itu tidak hanya memberi uang, namun memberi sepaket dengan rasa kemanusiaan, kepercayaan, empati, dll.
Jika yang anda rasakan hanya "senang" karena uang sudah di tangan. Mungkin ada masalah dengan otak anda.
Karena di bagian otak manusia ada yang namanya "Anterior cingulate cortex" bagian ini berfungsi agar manusia bisa memahami kondisi orang lain, sekaligus memahami yang namanya moral dan etika.
Sehingga jika anda suka berkelit, apalagi marah-marah saat ditagih dan tidak mau bayar,
jangan-jangan ada gangguan atau bahkan kerusakan di bagian otak ini. Segeralah cek ke dokter dan periksa.
Mungkin sering terjadi di sekitar kita, kalau ada orang yang menyepelekan hutang,
dan hidupnya jadi tidak tenang. Sampai akhirnya merembet ke masalah lain seperti masalah kesehatan, keluarga berantakan, dll.
Namun itu bukan karena mereka tidak pintar teori ekonomi atau tidak jago financial planning,
akan tetapi karena mereka mengabaikan banyak hal selain uang yang tidak kalah pentingnya.
Yaitu mereka hanya merasa "senang" mendapatkan uang tapi mencedarai amanah, menghancurkan kepercayaan, membuat orang (si pemberi hutang) menunda kebutuhanya demi anda.
Jadi, pahamilah bahwa hutang itu bukan hanya tentang uang.