Lihat ke Halaman Asli

Herlin Variani

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Investasi Abadi, Laba Tak Terbantahkan, Part#3

Diperbarui: 3 Februari 2025   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen saling berbagi ceritadan tawa seperti hujan yang membasahi hati. dokpri. Herlin Variani

Pelajaran dari Sejarah

Perjalanan hidup ayah mengingatkanku pada takdir pemuda penjual daging di zaman Nabi Musa, A.S. Pemuda ini senantiasa menyuapi daging yang empuk pada ibunya. Selepas makan, si ibu senantiasa berdo'a.

"Ya Rabb. Jadikan putraku ini sebagai pendamping Nabi Musa, A.S. di surga."

Doa itu diijabah. bakti yang tulus pun berbuah manis.

Tersebutlah sebuah kisah pilu di masa lalu. Al Qomah, seorang lelaki taat, terjebak dalam badai sakratul maut. Lidahnya kelu. Terhalang mengucapkan kalimat terakhirnya. Rasulullah datang bagai cahaya di tengah kegelapan dan menanyai keadaanya.

Mendapati kondisinya yang sekarat, Rasulullah pun bertanya,

"Apakah ibunya masih hidup?"

Ibunya datang tergopoh. Rupanya, ia pernah disakiti oleh sang anak hingga hadir sebuah luka yang tak kunjung sembuh..

"Jika engkau tak memaafkannya, ruhnya akan terhalang menghadap Allah."  Sabda Rasulullah.

Mendapat maaf dari sang ibu, Al Qomah menghembuskan napas terakhirnya dengan tenang. Dari sini kita belajar bahwa birrul walidain tak sekadar kewajiban. Melainkan kunci kesuksesan dunia akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline