Lihat ke Halaman Asli

Ummu el Hakim

TERVERIFIKASI

Hanya seorang emak biasa

Ketika Mata dan Telinga Menangkap Tanda

Diperbarui: 31 Oktober 2020   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pixabay.com/anncapictures

Sepasang mata beranjak menelusuri belahan senja
Senyap menyelinap
Seruan telinga, membantah riuh yang sengaja menyergap
Jejak kelam tak segan menyapa malam

Perlahan, degup rasa kian mencekam
Mata dan telinga pun terdiam
Dalam kecamuk asa, tenggelam
Putaran cerita masih belum berpaling pada poros yang tak kunjung padam

Ketika cahaya meredup
Mata berkaca
Sang bayu bersaut
Hingga jelas terlihat rasa berpaut

Tak jarang, nyanyian alam berbisik pada helai dedaunan
Hingga waktu bergulir kian menghilang
Menelan masa, menyentuh titik usia
Tanpa sadar telinga beradu menangkap tanda

Sekejap, mata pandangi bulir jingga
Hentak segenap gurauan jelaga
Gemintang pun tak kunjung halangi netra
Mencoba bertahta demi tertata masa

Yang terlihat pun terdengar
Menjadi bagian sigap mengejar
Ketika mata dan telinga menangkap tanda
Katakan pada-Nya, kita masih menyimpan cinta

Niek~
Jogjakarta, 31 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline