Kulihat, anak-anak rindu setia mengeja masa
Berlari merajut titian makna
Kutatap, butiran asa menghampiri jeruji penantian
Mencari cinta dalam jerami kehidupan
Hei, tawamu memendam tanya
Benang-benang jawab memenjarakan gurat suka
Kau semakin mengajak bercanda
Di tengah masa yang belum mengurai duka
Katakan padaku,
Hingga kapan menunggu
Kau sengaja menggodaku
Bukan! Dia yang mengujiku
Seberapa mampu jejak ini menahan
Saat titik lelah tak lagi bisa tertahan
Sisa hujan semalam menjadi teman di tengah keheningan
Meski enggan menuang kata menanti akhir kehilangan
Ujung jariku hampir saja membeku
Nyaris tenggelam dalam buih ragu
Ah, kau tak kan mengerti maksudku
Meski kugelar apa yang kumau
Entah berapa lama
Tak jua kumenghitung hari
Terlihat begitu nyata
Di tengah gemuruh mimpi
Benih rindu beradu pada dentang waktu
Senandung cinta membelai anganku
Putaran roda dunia kian jelas berpadu
Sungguh,
Aku hanya mampu mengais kata
Mataku tak lagi jenuh
Menatap jelaga masa
Hingga, aku lupa cara bercerita
Niek~
Jogjakarta, 6 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H