Lihat ke Halaman Asli

Ummu el Hakim

TERVERIFIKASI

Hanya seorang emak biasa

Puisi | Sentuhan Air Mata Cinta

Diperbarui: 12 Februari 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : wallpapercave.com

Menjelang senja
Kembali merajut asa
Pada sebening rasa
Berkaca di keabadian cinta-Nya

Riuh,
Bangga menatap ujung masa
Basuh,
Ruang rindu yang membara

Aku terpana
Gemulai awan dari balik mega
Berarak menuju sehampar sabana
Rerumputan memangku selaksa nuansa

Aku terdiam,
Tak sedikit pun bergumam
Mata terpejam
Raga ditikam rintik menghujam

Gurauan alam semakin dihempaskan
Air mata pun berjatuhan
Membasuh sudut harapan
Menuang mimpi di kesunyian

Sungguh, tak selamanya duka disemaikan
Pada sebidang suka ditebarkan
Begitu pun nyanyian semesta
Terselip hikmah dibalik cerita

Tertulis dari apa yang dipinta
Terbaca pada cara-Nya merangkai masa
Membingkai kerinduan
Hanyut dalam arus penantian

Di sehampar permadani, petani bersorak
Menyambut awan berarak
Bulir bulir padi memagut rindu
Tersenyum menepis benih ragu

Tetiba, jiwa jiwa sampurkan cita
Pada sentuhan air mata cinta
Berpayung kesyukuran
Berlindung harapan, demi kebahagiaan kehidupan

Niek~
Jogjakarta, 12 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline