Menjelang senja
Kembali merajut asa
Pada sebening rasa
Berkaca di keabadian cinta-Nya
Riuh,
Bangga menatap ujung masa
Basuh,
Ruang rindu yang membara
Aku terpana
Gemulai awan dari balik mega
Berarak menuju sehampar sabana
Rerumputan memangku selaksa nuansa
Aku terdiam,
Tak sedikit pun bergumam
Mata terpejam
Raga ditikam rintik menghujam
Gurauan alam semakin dihempaskan
Air mata pun berjatuhan
Membasuh sudut harapan
Menuang mimpi di kesunyian
Sungguh, tak selamanya duka disemaikan
Pada sebidang suka ditebarkan
Begitu pun nyanyian semesta
Terselip hikmah dibalik cerita
Tertulis dari apa yang dipinta
Terbaca pada cara-Nya merangkai masa
Membingkai kerinduan
Hanyut dalam arus penantian
Di sehampar permadani, petani bersorak
Menyambut awan berarak
Bulir bulir padi memagut rindu
Tersenyum menepis benih ragu
Tetiba, jiwa jiwa sampurkan cita
Pada sentuhan air mata cinta
Berpayung kesyukuran
Berlindung harapan, demi kebahagiaan kehidupan
Niek~
Jogjakarta, 12 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H