Lihat ke Halaman Asli

Ummu el Hakim

TERVERIFIKASI

Hanya seorang emak biasa

Cerpen | Srikandi Keluarga

Diperbarui: 1 Februari 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : balasoka.web.id

Kusandarkan kendaraanku di tepi jalan nan sempit. Agak menepi sedikit agar yang lain tak saling berhimpit. Tak perlu kukunci stang. Sebab kupikir hanya sebentar bertandang.

"Ibu ada?" tanyaku pada seorang anak laki-laki belasan tahun yang berdiri tak jauh dari pintu. Yusuf namanya.

"Ada, sedang di belakang, tunggu sebentar, silahkan duduk," jawabnya tersenyum sembari menawarkan bangku kecil di sudut ruang itu.

Aku mengangguk, lalu duduk. Sambil menunggu, kuperhatikan beberapa meja di depanku. Ada yang aneh. Tak seperti biasa. Belum ada aktivitas menyapa. Tumben. Biasanya benang dan kain sudah bercengkerama di atas mesin. Ada apa dengan Srikandi pagi ini?


Mbak Kas. Begitulah aku memanggil. Sosok Srikandi yang tangguh. Memikul beban keluarga tanpa kata keluh. Aku mengenalnya sudah sejak lama. Kami tinggal berdampingan desa.

Keseharian Mba Kas disibukkan dengan beragam jahitan. Dari ukuran anak-anak hingga dewasa tak henti dikerjakan. Begitu cekatan dilakukan demi dua buah cinta dalam pelukan.

Suami Mba Kas adalah seorang pengrajin kayu. Jika ada pesanan maka beliau akan mendapat upah. Namun jika tidak, beliau pun harus rela meski tak menerima rupiah.

Oleh karenanya Mba Kas tak bisa berpangku tangan. Membantu suami pun membiayai kedua putra putri menempuh pendidikan. Seakan tlah menjadi kewajiban.

"Ada apa Mba? Pagi-pagi sendiri saja kemari," suara lirih terdengar dari arah belakang. Sejenak menyadarkanku dari lamunan.

"Eh, Mba sehat?" sapaku pada wanita paruh baya yang kemudian berdiri agak lesu di depanku.

"Kenapa belum mulai? Biasanya sudah bergelut dengan aneka benang pun kain yang terajut," pertanyaanku mulai tak bisa kupertahankan. Segera saja kuhadirkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline