Lihat ke Halaman Asli

Ummu el Hakim

TERVERIFIKASI

Hanya seorang emak biasa

Pengingat Damai yang Terlupa

Diperbarui: 10 April 2019   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Mereka begitu menggoda, sejuk menerpa raga. Senyum dikulum dari bibir merona terbalut rupa mulia.

Mereka. Iya mereka, begitu tenang terbentang. Elok menyambut sapa mentari. Membalut kelembutan alam yang menari.

Kuberdiri dihadapan. Dengan tatapan jauh ke depan. Merapi menjulang siap menghadang pandangan. Menoreh sapa sembari berucap. Salam jumpa. Damai melihatmu bahagia.

Sang penghuni kerajaan. Bersanding dengan mahkota keindahan. Semilir angin berbalut permadani yang hampir menguning. Tersemai menanti ulur sapa petani mengiring.

Bulir bulir seolah tak sabar bermekar. Usai menua siap direngkuh sang pemilik lahan. Dinikmati para penikmat. Disantap walau sesaat pun terasa nikmat. Masya Allah.

Sungguh begitu damai. Alam nan riuh pun ramai. Dihempas angin sepoi. Saling mengait menoreh cerita mengusir sunyi. Tak sedikit terasa penat menyemat. Hanya tenang yang terkenang dalam pikir dan pandang.

Sejenak ku tertegun, sapanya nan ramah. Begitu murah Kau beri pesona alami nan merekah. Hingga kami tak merasa kurang diri. Segala isi raga tercukupi. Pun tersisa untuk sesama makhluk di bumi.

Senyum di wajah terurai sudah. Gurat semburat pun menyingkir. Dari balik tirai raya melambai kuberpikir. Hati tak terbesit tuk mangkir. Memaut kepingan asa. Mengait jemari pertahankan kekuatan. Tapaki jejak dengan laju yang begitu mantap menghampiri cahaya kesyukuran.

Kusapa alam dengan penuh damai tenteram. Mereka yang lekat dihadapan. Membasuh wajahku hingga senja menjelang. Kan kulukis kisah di bentang alam-Mu yang begitu manis. Dengan tinta dan helai kertas putih tanpa noda tergores pun teriris.

Kubagi rasa kagum ini pada mereka. Agar tak hilang syukur di dada. Atau sekedar bertanya kabar. Sebentang alam yang kian tersebar. Kan sampaikan senyuman keindahan. Lalu katakan pada-Nya, aku begitu bahagia bersanding dalam dekapan alam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline