Lihat ke Halaman Asli

Ummu el Hakim

TERVERIFIKASI

Hanya seorang emak biasa

Puisi | Kerinduan yang Terkubur

Diperbarui: 15 Februari 2019   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com/pixel2013

Kala waktu memeluk malam
Kuterdiam
Dan berangan
Dalam dingin kubertahan
Sesaat hilang
Sesaat datang

Pelan...perlahan
Lalu terhanyut dalam rasa
Gelisah yang membuncah

Resah dalam dada
Hingga tak sanggup kuberkata
Pasrah pada jiwa
Bersandar dinding raga
Rasa tak kunjung pudar
Asa yang sempat terpendar

Apa kabar mereka?
Kuterdiam dibungkam kerinduan
Kuat begitu erat mengoyak kehampaan
Terpana pada waktu yang tlah berlalu
Saat mereka masih erat memelukku

Jiwa yang penuh cinta
Lembutkan hati yang terluka
Lapangkan kalbu yang nestapa
Akan caruk maruk dunia

Kucoba cairkan mimpi yang membeku
Kuangkat dari relung kalbu
Kusingkirkan bayang semu
Pada rona fatamorgana nan biru

Mereka yang terdiam
Kian kurindukan
Terkadang membuatku tak sanggup bertahan
Dalam kerinduan yang terkuburkan

Di tanah itu mereka hanya diam
Memandangku dalam kesunyian
Sedang aku masih saja berkutat pada hamparan keramaian
Mencari serpihan nyawa yang hilang
Walau tak pernah lagi kutemukan

Kutertunduk lesu
Rasaku makin merindu
Hati kian pilu
Mereka tetap membisu
Dalam kerinduan yang terkubur saat itu

Dunia ini begitu berat
Penuh penat
Meski kuyakin hanya sesaat
Namun gemerlapnya tak bisa lenyap
Begitu menyilaukan mata
Mengaburkan segala

Kerap kutersungkur
Hampir terjerembab dan lebur
Namun kucoba bangkit agar tak hancur
Walau penuh sakit menggempur
Hingga terus mencari kerinduan yang terkubur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline