(foto: kompasiana/kevinalegion atau om marwan yang gga keliatan difoto)
Mengikuti tur yang diatur Federal Oil untuk menonton Moto GP di Sirkuis Sepang, Malaysia pada tahun 2015 ini memang berkah yang tak terduga. Sebagai blogger yang suka menulis berbagai hal, otomotif salah satunya, membawa saya bersama sekitar dua puluh orang lain yang antara lain blogger, mitra Federal Oil dan masyarakat umum pengguna oli Federal oil menuju Sepang, sirkuit yang akan dijajal oleh Valentino Rossi cs.
Menjadi salah satu pemenang ke Sirkuit Sepang memang tak mudah. Bahkan, rejeki saya tak melalui Kompasiana, dimana saya berjibaku sejak awal, berkunjung ke Pabrik Federal Oil, menulis paling tidak tiga reportase dan memberikan alasan untuk menjadi salah satu yang diundang dari ratusan blogger yang berpartisipasi di ajang penentuan ini.
Alhamdulillah, hari itu tiba.
Walau tak secara langsung menjadi bagian dari Kompasianers yang berangkat, karena tak terpilih, saya tetap melaju menjadi salah satu peserta trip ke Sepang. Hal ini karena kontribusi saya di "lapak" lain yang langsung dikelola oleh Federal Oil. Kata orang, rejeki tak kemana. Bertemu kembali dengan pemenang dari Kompasiana, yaitu Yusep Hendarsyah, Venusgazer, Selamet Hariadi, Mawan Sidarta dan Ang Tek Khun.
Keempat kompasianers yang beruntung ini dibekali juga keharusan menulis reportase yang kemudian dilombakan lagi. Sementara saya, karena dari ajang lain, tidak. Walau demikian, saya menyimpan asa untuk menulis tentang pengalaman Menonton Moto GP di Sepang, Malaysia ini. Sebuah hal yang salah. Harusnya, sesegera mungkin saya tulis, dan memindahkan foto-foto dari kamera HP saya. Apalagi, saya berksempatan melihat langsung Valentino Rossi berjalan menuju paddock, karena kebetulan dan keren banget di tahun ini, kita punya akses ke Paddock yang jarang dipunyai pengunjung. Hanya sekian tamu saja.
Ya, foto-foto itu hilang dari hape akibat salah menghapus memori karena ganti handphone. Nasib memang, hanya memori yang dikenang di Sepang.Tak banyak foto yang terselamatkan. Momen berfoto bersama Xavier Simeone, Pembalap Moto2 Gresini, melihat dengan mata kepala sendiri sang Legenda Valentino Rossi bersama para fans yang jumlahnya terbatas yang bisa sedekat itu dengan dia.
Menjadi saksi mata kontroversi "tendangan Rossi" dalam rivalitas Rossi - Marquez, foto-foto dengan para Umbrella Girls, serta persahabatan antar penyuka Moto GP di luar dan dalam lapangan. Sepang yang bersih, antrian pulang para penonton yang tertib dengan bis-bis gratis disediakan pemerintah Malaysia menuju beberapa kota, dan ramainya orang-orang berbahasa Indonesia yang membuat saya serasa di Stadion GBK. Dan ternyata, orang Indonesia bisa disiplin, tidak ugal-ugalan, tidak buang sampah sembarangan dan seterusnya. Ini soal budaya dan sistem ternyata. Oke lah kaka..
Namun begitu, inilah kehidupan. Inilah pengalaman. Semanis Madu, yang tak akan habis manis Sepang dibuang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H