Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Berkarakter? Suatu Keharusan

Diperbarui: 22 Mei 2018   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.youtube.com/watch?v=-hi05YT6YgI

Banyak sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan dengan berbagai program yang ditawarkan dari mulai peningkatan kompetensi sampai pada pembentukan karakter lulusan yang berkualitas. Keberhasilan itu semua amat bergantung pada keberadaan guru (tenaga pendidik) dalam meramu proses transformasi keteladanan dan materi ajar. Faktor utama dan pertama adalah kualitas ruhiyah dan psikologi pendidik.

Seperti kita ketahui bahwa ruh  (ruhiyah) adalah kekuatan yang tidak terlihat (bersifat non materi) dan tidak kita ketahui cara kerjanya (immajiner), namun yang jelas bahwa ruh adalah alat yang membawa manusia untuk berhubungan erat dengan Penciptanya (Alloh). Frekuensi hubungan yang bersifat kontinu antara  ruh dengan Alloh inilah  yang akan mengaktifkan potensi ikhlas non materi  saat berbuat dan sensitivitas berfikir kritis dalam membedakan antara yang benar dengan yang batil. 

Setiap siswa membutuhkan figur keteladanan yang patut ditiru dan boleh jadi itu akan didapat dari sosok seorang guru. Andai saja kualitas ruhiyah guru dan tenaga pendidik baik maka peluang untuk mencetak siswa berkarakter akan mudah terwujud. Artinya karakter dari siswa didik langsung maupun tidak langsung merupakan cerminan dari kondisi gurunya saat berinteraksi dalam lingkungan sekolah. 

Kemudahan siswa menyerah materi pelajaran bisa jadi tergantung pada keikhlasan non materi dari gurunya, ketaatan siswa pada tata tertib sekolah mungkin dipengaruhi oleh suasana hati gurunya dalam berzikir atau sikap hormat siswa pada gurunya bukan karena rasa takut tapi semata karena guru tersebut mulia di mata Alloh .   Sejalan dengan harapan pemerintah untuk menciptakan pendidikan karakter yang berkualitas maka adalah suatu keharusan bagi satuan pendidikan untuk selalu memompa hawa ruhiyah setiap saat dengan keteladanan Islami.        




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline