Lihat ke Halaman Asli

Tetap Senang Berbahasa Minang

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://4.bp.blogspot.com/_b5Oz53mwRzw/TAUHF2VRDmI/AAAAAAAAACY/s2NmnBN2MIg/s1600/rumah-gadang.jpg"][/caption]

Ketemu teman lama dari Padang di Face Book (FB). Lucu kalau chatting atau wall2an, sebagian mereka tidak menggunakan bahasa Minang tapi bahasa Indonesia, walaupun begitu aku tetap membalasnya dengan bahasa Minang. Tidak salah sih mereka menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional kita. Akantetapi kalau sesama orang sedaerah terasa kurang akrab saja kalo saling berbahasa Indonesia, pendapat ku sih begitu,hehe. Soalnya waktu sama-sama bergaul dahulu kita berkomunikasinya menggunakan bahasa Minang bukan bahasa Indonesia.

Walaupun menetap di Jogja (Jawa) udah hampir 4 tahun, bicara sama keluarga atau teman satu daerah (dari Padang) aku lebih memilih menggunakan bahasa Minang. Di Jogja aku punya dua orang saudara yang satu 4 tahun menetap di Jogja yang satu lagi udah 8 tahun. Lagi kumpul atau jalan bersama bahasa Minang kita keluar gak peduli lagi di keramaian sekalipun. Menggunakan bahasa daerah asal membuat obrolan semakin akrab dan hangat. Nelfon ke keluarga yang ada di Padang kita juga menggunakan bahasa Minang. Orang rumah pasti memperhatikan  bicara kita kalau ada bahasa Minang kita udah kecampuran sama bahasa Indonesia, bisa diomongin-omongin tuh udah lupa kampung halaman. Syukurlah, bahasa Minang ku dari dulu sampai sekarang tetap sama gak ada yang berubah, beberapa waktu lalu pernah ngobrol dengan teman sewaktu SMA (lewat HP) dia bilang aku masih fasih berbahasa Minang, saudara ku yang di Padang juga ngomong sama seperti itu.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional karena bahasa daerah sangat beragam di negara kita jadi harus ada satu bahasa yang dapat digunakan bersama. Bagi yang berasal dari satu daerah yang sama ,lebih baik kita menggunakan bahasa daerah aja itung-itung melestarikan budaya daerah kalo gak kita siapa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline