Lihat ke Halaman Asli

Unaysatul Fauziyah

SD NEGERI NGETUK 01

Menyebarkan Pemahaman dan Penerapan Budaya Positif di SD Negeri Ngetuk 01

Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembiasaan Asmaul Husna SDN Ngetuk (dokpri)

Latar Belakang Belakang

Guru Penggerak adalah sebuah program yang di tujukan untuk pendidik agar dapat meningkatkan kualitas dalam pendidikan untuk menjadi sebuah pemimpin pembelajaran. Seorang guru tidak hanya mengajar peserta didik namun seorang guru harus memberikan motivasi dan menginspirasi agar peserta didik lebih maju. Guru penggerak haruslah memiliki peran yang sangat luar biasa yaitu harus memiliki hubungan yang baik  dengan kepala sekolah, rekan sejawat, murid maupun wali murid sehingga akan menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman serta mendukung dalam proses pembelajaran. Salah satu tugas guru penggerak adalah menerapkan budaya positif di sekolah dengan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman serta inklusif bagi peserta didik sehingga akan memperkuat karakter dalam diri mereka. Budaya positif di sekolah SD Negeri Ngetuk 01 sudah terbiasa dengan menerapkan disiplin positif salah satunya yaitu 5S (Senyum, salam , sapa, sopan dan santun), pembiasaan asmaul husna yang sudah sangat lama di terapkan di sekolah saya namun semenjak saya mengikuti guru penggerak ini saya refleksi dengan memberikan saran dan memperbaiki sesuai dengan aksi nyata modul 1.1

5S di SDN Ngetuk 01 (dokpri)

Tujuan Budaya Positif

Tujuan budaya positif yang di terapkan di SDN Ngetuk 01 di antara lain adalah

1) Dapat membangun hubungan yang harmonis antara warga sekolah sehingga akan menciptakan lingkungan yanga aman, nyaman dan kondusif

2) Meningkatkan peserta didik lebih aktif dan berpartisipasi dalam sebuah kegiatan sehingga anak akan lebih kreatif dan dengan budaya positif ini melalui pembiasaanyang dilakukan dapat mewujudkan akhlakul karimah sesuai dengan profil pelajar pancasila

3) Dengan budaya positif maka kita secara langsung memberikan teladan bagi anak yaitu saling menghargai dan menghormati antar sesama  sehingga anak akan nyaman dan selau merindukan sekolah

4) Sosialisasi pembullyan agar tidak terjadi pembullyan di sekolah karena telah menerapkan budaya positif dengan saling menghormati sesama.

5)  Dengan menerapkan budaya positif maka anak akan semakin kuat memiliki karakter yang baik dan memiliki nilai nilai kebajikan seperti kerjasama, tanggungjawab dan empati terhadap sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline