Lihat ke Halaman Asli

Modernisasi Jalanan Kota Cinere

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila anda ingin pergi ke Mesjid Kubah Emas apalagi yang berasal dari arah Jakarta pasti melewati Cinere. Sebuah tempat saat era 1990-an menjadi kawasan elit di pinggiran Jakarta Selatan. Sekarang status itu masih melekat di daerah yang selalu menjadi kawasan hijau karena dialiri oleh sungai Pesanggrahan yang masih perawan tanpa ada campur tangan manusia yang mengusiknya.

Sekarang, entahlah...

Mungkin karena padatnya hujan di daerah ini dan tidak adanya aliran air yang baik, jalanan di daerah ini rusak total. Dimana-mana kubangan air di setiap sudut jalan utamanya. Apakah ini memang trend jalan utama pinggir kota di zaman yang sudah modern dengan teknologi yang paling mutahir?

Atau, ini taktik dari aparat poltisi yang mencoba mencari simpati dari rakyat yang lemah?

Sampai saat ini warga Cinere resah karena jalan utama yang menghubungkan daerah Depok dan Jakarta Selatan kini hancur total. Tidak ada tanggapan apa-apa dari pejabat di daerah setempat. Dulu sempat ada sebuah umbul-umbul yang menyindir kepemimpinan Walikota Depok yang berhubungan dengan bertambah rusaknya jalanan di daerah ini. Tapi, beberapa waktu kemudian, mungkin pihak yang tersindir merasa terganggu dan segera mencabut umbul-umbul tersebut.

Sungguh malang nasib warga Cinere dan sekitarnya yang memanfaatkan akses jalur utama untuk menghubungkan mereka dengan kegiatan yang seabrek menunggu mereka. Dimanakah rasa kepedulian itu, terlebih lagi setiap bulan selalu ada perusakan kembali oleh PLN yang bekerja separuh-separu demi mendapatkan proyek dengan uang ratusan juta atau mungkin sampai milyaran dengan alasan "Perbaikan Saluran/Kabel Listrik".

Ya ampun, sampai kapan warga Cinere terganggu dengan jalanan yang sudah tidak bisa dinamai sebagai jalan utama lagi?

Kemanakah kami harus mengadu?

Semoga, tulisan ini bisa menjadi sindiran dan pikiran semuanya..

Maaf kalau tulisan ini begitu mencurahkan perasaan saya akan buruknya jalanan di daerah Cinere.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline