Lihat ke Halaman Asli

una anshari

Melihat, Merasakan, Menulis dan Membagikan

Rekening Abadi dan Kedermawanan Seorang Dzinurain

Diperbarui: 20 April 2019   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.pictame.online/tag/IQomic 

Disebut ia dengan DziNurain yang artinya pemilik dua cahaya karena ia mempersunting 2 putri Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Seorang pemalu, yang bahkan malaikat pun malu kepadanya. Seorang kaya raya nan dermawan. Berbagi karena Allah Ta'ala membuat pemberiannya abadi sehingga dapat bermanfaat hingga kini, 1400 tahun sesudah kematiannya. 

Kali ini, izinkan saya bercerita asal mula rekening Ustman bin Affan yang terdapat di kerajaan Saudi Arabia.

Hal ini bermula saat Madinah tiba di musim paceklik. Sumur yang mulai mengering. Kalau adapun yang masih ada airnya, tapi kotor dan keruh.

Sementara itu, kaum Muhajirin yang berasal dari Makkah terbiasa dengan air zamzam, air paling berkualitas yang tak pernah kering dari zaman nabi Ismail sampai hari ini. Bagaimana mungkin mampu mengkonsumsi air dari sumur yang kotor.

Dengan hikmah Allah, hanya satu sumur saat itu yang masih berlimpah ruah dan jernih airnya, yaitu milik seorang Yahudi tua yang dinamakan bi'ru Rumma

Jahatnya, ketika sesama Yahudi meminta, akan diberikan. Lain halnya dengan kaum Muslimin yang harus bayar dengan harga selangit. Maka, masyarakat Muslim mengadu kepada Baginda Nabi Saw.

Oleh Nabi diajak lah para sahabat bersedekah, barangsiapa yang meringankan hajat hidup orang banyak, maka baginya surga. 

Tentu ini bukan hanya sekedar janji manis yang diucapkan Rasulullah, tapi mutlak janji Allah Ta'ala. Maka, Ustman mengajukan diri untuk membeli. 

Permintaan itu ditolak oleh Yahudi, "aku tidak ingin menjual sumur ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline