Makan merupakan kegiatan mengonsumsi makanan atau minuman yang biasanya untuk menyediakan sumber energi untuk makhluk hidup atau organisme.
Pada umumnya, manusia makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang, dan malam serta snack time di antara waktu makan pagi dengan siang dan snack antara makan siang ke makan malam.
Makan harus memenuhi kebutuhan kalori harian, agar kita bisa beraktivitas secara normal. Makan harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh.
Tidak semua orang memiliki kebiasaan makan yang normal, ada beberapa orang yang mengalami gangguan makan. Gangguan makan adalah sikap yang berbeda terhadap makanan yang menyebabkan seseorang mengubah perilaku dan kebiasaan makannya.
Kondisi ini akan berdampak serius bagi kesehatan, emosi dan kemampuan seseorang dalam berbagai fungsi kehidupan yang penting. Seseorang yang mengalami gangguan makan dapat mengonsumsi makan lebih sedikit atau terlalu banyak, serta terobsesi pada berat badan atau bentuk tubuhnya.
Secara umum penyebab gangguan makan belum diketahui penyebab pastinya, namun beberapa faktor yang berpengaruhi gangguan makan meliputi:
1. Genetik. Kondisi genetik tertentu bisa memicu sebagai penyebab gangguan makan.
2. Psikologis. Masalah makan lebih berisiko terjadi pada orang dengan depresi, obsesive compulvise disorder, dan gangguan kecemasan.
3. Budaya. Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat sehingga beberapa budaya ada yang memiliki kebiasaan pantang terhadap makanan tertentu.
Era digital dan perkembangan sosial media yang pesat memicu peningkatan jumlah konten kreator termasuk bidang kuliner. Konten kreator yang menyediakan konten terkait makanan biasa dikenal dengan food vlogger.