Lihat ke Halaman Asli

UMU NISARISTIANA

Content Writer

Kenali Enam Ciri Toxic Friend, Bisa Jadi Kamu Pelakunya

Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa tahun belakangan istilah toxic friend sedang booming dikalangan anak muda. Istilah ini digunakan untuk melabeli teman yang membawa dampak buruk secara fisik maupun psikis seseorang. Berada di sekitar teman yang toxic lambat laun akan membawa kita pada kemunduran dalam hal; pola pikir, pengetahuan maupun pengalaman.

Berbeda dengan artikel lainnya, dimana sudut pandang yang digunakan untuk mengidentifikasi orang lain sebagai pihak toxic friend. Sedangkan, tulisan ini lebih fokus untuk mengevaluasi diri, bisa jadi kitalah yang berdampak buruk bagi teman-teman kita. Adapaun enam ciri-ciri apabila kita toxic friend:

1. Terlalu banyak membuat drama tidak penting

Drama tidak penting muncul dari banyaknya peraturan pertemanan yang sengaja dibuat. Seperti; melarang teman bermain dengan orang lain. Drama pertemanan model ini sangat kekanak-kanakan sebab membatasi hak dan kebebasan teman hanya untuk memuaskan egomu.

2. Sulit mengakui pencapaian temanmu

Bagi sebagian orang mengapresiasi pencapaian orang lain dianggap seperti mengakui kegagalan diri. Kondisi ini membuat seseorang sulit berempati, simpati dan hanya ingin dipuji sendiri. Sehingga tidak jarang jika orang yang memiliki ciri ini kerap kali iri dan dengki pada pencapaian orang lain. Jika diteruskan, tidak menutup kemungkinan orang tipe seperti ini membuat desas-desus untuk menjatuhkan orang lain.

3. Tidak mau disalahkan atau playing victim

Jika kamu terbiasa berlagak tidak tau atau bahkan mencari celah untuk menutupi kesalahanmu artinya kamu termasuk orang toxic. Sudah saatnya kamu berubah, mengakui kesalahan bukan berarti mempermalukan sendiri. Dengan mengakui kesalahan kamu akan mudah untuk sadar dan belajar memperbaiki diri.

4. Berpura-pura baik

Ketulusan dan orisinalitas sangat penting dalam menjalin hubungan. Berpura-pura baik hanya akan membuat dirimu merasa hampa dan kesepian. Jadilah baik tanpa ada maksud tersembunyi, sedangkan dengan menjadi diri sendiri membantu kamu untuk terus bertumbuh dengan percaya diri.

5. Merendah untuk meroket

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline