ums.ac.id, SOLO - Tim Pelaksana dan Tim Pendukung Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga Desa Sidorejo, Klaten dengan agenda sosialisasi pengenalan program PPK Ormawa yang akan dilaksanakan di desa tersebut.
Program tersebut mengangkat topik desa wirausaha dengan tema Entrepreneur Village: Hilirisasi Bilik TOGA dan Oemah Jamu Melalui Sistem Pengembangan Penjualan Terpadu di Desa Sidorejo yang berlangsung di Aula Kantor Kepala Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah.
Ketua Pelaksana saudari Triana Ariska Dewi menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya FGD terlebih dahulu adalah untuk memperjelas program yang akan dibawakan ke warga. Juga sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan diri ke warga.
"Pada sesi FGD ini kami saling bertukar pikiran dan menanyakan ke pihak mitra ketersediaan untuk menjalankan program yang telah kami bawakan," ungkapnya, Selasa (23/7).
Dia berharap semoga program ini bisa berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan dan bukan hanya pelaksanaan program saja, tetapi tali silaturahmi tetap terjalin meskipun nantinya kegiatan telah usai. Selain itu dia berharap, program yang diusung bersama teman-temannya ini dapat meningkatkan pemahaman warga setempat dan meningkatkan pendapatan warga di Desa Sidorejo.
FGD ini diikuti oleh warga Desa Sidorejo dengan sasaran yaitu UMKM setempat, KTH (Kelompok Tani Hutan), Ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, Muda-mudi, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan PT Watuleter.
Pada agenda yang dilaksanakan pada Kamis (11/7) PPK Ormawa BEM Fakultas Farmasi UMS 2024 juga menjelaskan tentang jadwal pelaksanaan program yang akan dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober beserta capaian indikator dan metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan pada program ini.
Pada sesi diskusi ini warga dan perangkat desa sangat aktif bertanya untuk keberlanjutan program yang dibawakan.
"Jika pendirian stand sudah ada pada acara kirab tanggal 28 Juli 2024 kami juga bersedia membantu memasarkan produk yang telah dibuat dari tim Farmasi," ungkap Sukiman selaku perwakilan dari UMKM Kopi Petruk .
Yamik selaku UMKM dan Mitra PT WatuLeter memberikan saran untuk nantinya pada acara kirab produk olahan jamu ini bisa dibuatkan kemasan jadi, biar pihak warga bisa meminum langsung produk.