Lihat ke Halaman Asli

Berita UMS

Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

Apel Akbar di Solo, Presiden Jokowi Apresiasi Peran KOKAM Muhammadiyah

Diperbarui: 20 September 2023   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

ums.ac.id, SOLO - Antusiasme dan komitmen tinggi menggelora di Stadion Manahan, Surakarta, saat 25.000 anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) bersatu dalam sebuah apel akbar monumental, Rabu, (20/9).

Di bawah matahari yang bersinar terang, Presiden Joko Widodo, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni dan beberapa tokoh nasional lainnya turut hadir dalam acara yang bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresinya kepada KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang telah berkontribusi positif di masyarakat.

"Organisasi sukarelawan, organisasi seperti Pemuda KOKAM Muhammadiyah, sangat lah diperlukan," tegas Jokowi.

Panglima Tinggi Kokam, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dengan tegas menggarisbawahi pentingnya acara ini dalam menjaga persatuan di tengah tantangan yang semakin kompleks.

"Apel Akbar ini adalah momen bersejarah bagi KOKAM dalam mengukuhkan komitmen kami, dalam menjaga persatuan bangsa, terutama menjelang Pemilu 2024," tegas Panglima Tinggi KOKAM, Dzulfikar Ahmad Tawalla yang juga sekaligus Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyiah itu.

Dzulfikar Ahmad Tawalla, menegaskan bahwa KOKAM siap memberikan kontribusi penuh untuk merawat keragaman bangsa.

"Apel Akbar ini menjadi bukti nyata kesiapan Kokam dalam berperan aktif menjaga kedaulatan negara dan menciptakan masyarakat yang
harmonis," paparnya lagi.

Namun, di balik semangat dan komitmen yang begitu kuat dari acara Apel Akbar Kokam Muhammadiyah, ada tantangan besar yang menghadang bangsa Indonesia. Menurut Panglima Tinggi KOKAM itu, politik identitas, konflik berbasis SARA, dan penyebaran berita palsu (hoaks) telah menjadi ancaman serius terhadap demokrasi dan persatuan bangsa.

"Kami sebagai bagian dari Pemuda Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar untuk melawan politik identitas, konflik berbasis SARA, dan berita palsu yang dapat mengancam integritas Pemilu 2024 mendatang. Sebagai bagian dari pemuda Muhammadiyah, kami bersumpah untuk melawan segala bentuk tindakan yang dapat mengancam demokrasi kita," katanya dengan tegas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline