Lihat ke Halaman Asli

Berita UMS

Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

Muhammadiyah Akan Berikan Beasiswa Keperawatan Bagi yang Ingin Jadi Dosen di Merauke

Diperbarui: 20 Mei 2023   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

ums.ac.id, SURAKARTA - Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan sumpah profesi Ners. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Auditorium Mohammad Djazman UMS, Sabtu (20/5).

Pada prosesi kali ini terdapat 97 peserta sumpah profesi dengan rincian diikuti oleh 94 first taker angkatan 25 Profesi Ners, satu mahasiswa dari angkatan sebelumnya, dan dua peserta sumpah dari Universitas Muhammadiyah Klaten.

Dekan FIK UMS Dr., Umi Budi Rahayu, SSTFT., M.Kes., mengucapkan selamat kepada para ners baru yang berhasil menyelesaikan pendidikan profesinya.

"Selamat tentu saja kami sampaikan kepada Ananda yang telah merampungkan kegiatan pendidikan atau profesi yang sudah license, dan nanti akan siap mengabdi di Tanah Air dan mungkin ke luar negeri," ungkap Umi Budi Rahayu.

Dalam sambutannya, Dekan FIK UMS itu menyampaikan pesan dari Q.S Ali Imran 104 kepada para alumni untuk menyebarkan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.

"Sehingga monggo nanti setelah pulang ke tempat masing-masing, kembangkan filosofi yang sangat dalam, bawa ke tempat masing-,masing," pesannya. 

Wakil Rektor 1 UMS Prof., Dr., Drs., Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., menyampaikan pesannya dengan mengutip petuah dari ulama besar, Imam Syafii untuk bisa melayani orang yang sakit agar sembuh dan sehat kembali.

"Tugas kita di dunia ini adalah memberikan pelayanan untuk menyembuhkan orang yang sakit, bukan membunuh orang yang sakit, penting sekali," tegas Harun Joko Prayitno.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa ungkapan rasa syukur sebaiknya tidak hanya secara lisan, melainkan juga melalui amalan perbuatan berupa bekerja dengan sungguh-sungguh. Dia juga menegaskan bahwa ilmu harus berujung pada kebaikan.

"Ilmu itu harus dikonversi kepada kebaikan. Ilmu itu harus dikonversi, ditransformasi dengan amalan perbuatan supaya bisa menjadi amal yang bermanfaat dan amal jariyah," kata Harun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline