Lihat ke Halaman Asli

Berita UMS

Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rektor UMS: Lantai 2 Edutorium akan Menjadi Museum Peradaban Islam Asia Tenggara

Diperbarui: 17 April 2023   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

ums.ac.id, PABELAN -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi tuan rumah pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah periode 2022-2027, pada Minggu, (16/4) yang dilaksanakan di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS.

Dalam kesempatan itu, Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., selaku Ketua Panitia menyampaikan selamat datang di UMS kepada peserta pengukuhan PWM dan PWA Jawa Tengah dan Pengajian Ramadan.

"Terima kasih kami sampaikan atas kehadirannya di acara pengukuhan PWM dan PWA yang sebetulnya, pengukuhan ini dalam bahasa Jawa 'nunut'. Karena setiap Ramadan, salah satu tempat pengajian tingkat wilayah berada di UMS," ungkap Sofyan.

Tentu masih segar dalam ingatan, karena belum lama kita bermuktamar di gedung termegah se-Jawa Tengah ini. Gedung ini, tidak lagi hanya difungsikan untuk kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah, tetapi juga mendapatkan kepercayaan sebagai venue kegiatan Nasional dan Internasional.

Rektor UMS mengungkapkan, akan menambah fasilitas museum peradaban Islam Asia Tenggara yang nanti akan berada di lantai 2 Gedung Edutorium.

"Sudah kami survei, dan Insyaa Allah layak dimanfaatkan untuk museum Islam Asia Tenggara yang nanti akan bekerja sama dengan Majelis Pustaka Indonesia (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah," tambah Rektor UMS itu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir menyampaikan Muhammadiyah dalam berbagai bidang, melalui kesehatan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya terus berikhtiar untuk menggerakkan umat dan bangsa.

"Perlu dan penting untuk kami bekerjasama seacara kolektif dengan berbagai elemen pada seluruh aspek bangsa," tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Menurutnya, yang tidak kalah penting adalah berkompetisi dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), dengan potensi kebhinekaan yang harus dipegang teguh, bukan malah menjadi alat untuk memecah belah.

"Kita harus punya rancang bangun kemajuan, agar kita punya akselerasi mengejar bangsa yang sudah maju," ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline