Lihat ke Halaman Asli

Berita UMS

Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kajian An-Nisa GKR UMS 1444 H, Hadirkan Mualaf, Beri Bekal Menuju Kematian

Diperbarui: 3 April 2023   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

Kajian Perdana Annisa GKR UMS, Seorang Mualaf Dakwahkan Bekal Menuju Kematian

ums.ac.id, SURAKARTA - Gema Kampus Ramadan (GKR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Kajian An-Nisa untuk kali pertamanya dalam Ramadan 1444 H. Kajian An-Nisa diselenggarakan di Masjid Fadhlurrahman UMS Minggu (2/4) dan disiarkan secara langsung melalui akun instagram @gkr.ums

Kajian An-Nisa, edisi kali pertama ini menghadirkan narasumber seorang mualaf untuk mendakwahkan materi, "Berjalan Menuju Kematian, Sedangkan Dunia Semakin Tua. Bekal Apa yang Harus Disiapkan?". Mualaf tersebut adalah Hj. Endang Purwani, S.Pd, yang juga merupakan  pengurus dari Divisi Pendampingan Mualaf Dakwah Khusus di Majelis Tablig Aisyiyah Jawa Tengah.

Endang menyampaikan beberapa bekal yang perlu disiapkan dalam menyambut kematian. Disebutkan bahwa yang pertama adalah ilmu mengenal Allah, Rasul, dan Islam, kemudian amal yang selanjutnya didakwahkan, dan terakhir adalah sabar dan ikhlas.

Dia menceritakan pada saat dia dakwah pada tahun 90-an, yang hadir dalam kajiannya hanya lah dua orang, dan seterusnya dalam beberapa tahun bertambah menjadi enam orang.

"Kita harus tetap berusaha. Artinya dengan sabar itu, saya menuai jamaah yang banyak. Saya bisa mengajak mereka untuk mendapatkan hidayah dari Allah," tegasnya.

Dia menegaskan dirinya bukan mengislamkan, tetapi menyampaikan ilmu yang telah diterimanya, sehingga orang lain mendapatkan ilmu dan dapat hidayah dari Allah.

Dia juga berpesan kepada para remaja yang datang dan menyaksikan untuk tidak bangga dengan garis keturunan mereka melainkan bangga dengan iman mereka.

"Untuk para remaja itu saya garis bawahi, bahwasanya untuk mencari ilmu itu dari hati sendiri dulu, diniatkan dulu. Kemudian untuk lingkup yang lebih luas lagi, bahwasanya kita jangan bangga dengan faktor keturunan, tapi banggalah dengan ketaqwaan," pesannya.

Karena taqwa kita kepada Allah, lanjut Endang, itu yang paling utama untuk mencapai surganya Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline