Lihat ke Halaman Asli

Kontribusi Sosial Mahasiswa PMM Umsida: Berkreasi dengan 32 ABK

Diperbarui: 4 Januari 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Delta manggala

Kelompok Delta Manggala yang beranggotakan 21 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan kontribusi sosial bersama 32 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Aisyiyah Gedang, Porong, Sidoarjo, Senin (18/12/2023).

Kontribusi sosial merupakan salah satu kegiatan yang ada di program PMM yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program. Dalam kegiatan ini, mahasiswa membuat sebuah kegiatan sosial kemanusiaan di berbagai lembaga.

Alasan memilih SLB

Mukhlasin Amrullah MPdI selaku dosen pembimbing kelompok Delta Manggala menjelaskan latar belakang dipilihnya SLB Aisyiyah Gedang Porong sebagai tempat untuk pelaksanaan kegiatan sosial. Ia mengatakan bahwa mahasiswa bimbingannya belum mengenal banyak tentang ABK.

Baca juga: Kenali Umsida Dengan 6 Sistem Pendidikan Berkualitas dan Memudahkan

"Dan mereka juga memiliki ketertarikan untuk mengenal lebih dalam tentang ABK. Dengan bidang pendidikan mereka yang beragam membuat aksi sosial bisa kita lakukan dengan berbagai macam kegiatan," ujarnya.

Dalam menentukan tempat, mahasiswa bebas memilih di mana mereka akan melakukan kegiatan tersebut. Namun Mukhlasin mengarahkan mereka dan memberikan beberapa opsi lembaga. Akhirnya mereka sepakat untuk melaksanakan kegiatan di SLB Aisyiyah Porong.

Kegiatan kontribusi sosial

Foto: Delta manggala

Dalam kontribusi sosialini, mahasiswa PMM memiliki beberapa kegiatan yang mereka lakukan bersama para ABK yang telah mereka persiapkan sekitar satu bulan. Yang pertama, Focus Grup Discussion (FGD) dengan mengundang dosen psikologi Umsida untuk memberikan wawasan tentang pola komunikasi dan mengenal ABK."FGD ini bertujuan agar mahasiswa tidak kaget ketika mereka bertemu langsung dengan para ABK. Selain itu, agar mereka juga merespon tingkah laku ABK dengan baik," lanjut Mukhlasin.

Setelah FGD, sambungnya, mahasiswa melakukan kunjungan pertama untuk berdiskusi dengan pihak sekolah terkait penyusunan kegiatan kontribusi sosial, seperti mencatat kebutuhan di tiap karakter ABK. Setelah itu, mahasiswa mempersiapkan dan menyusun kegiatan yang kemudian akan dikonsultasikan kembali untuk menyesuaikan kembali rancangan program dan pihak sekolah.

Kegiatan kontribusi sosial ini cukup beragam, seperti salat bersama, senam yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan ABK. Lalu, ada kegiatan kreasi seperti mewarnai, menyusun puzzle, dan pentas seni. Kegiatan menarik lainnya pada kontribusi sosial yaitu mewarnai telapak tangan yang kemudian ditempelkan ke sebuah kertas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline