Ada banyak cara yang bisa dilakukan seseorang untuk menggapai cita-citanya. Hal itu dialami oleh salah satu lulusan terbaik Umsida bernama Dinda Dwi Krosmonica. Ia merupakan lulusan terbaik pada wisuda ke-42 Umsida yang berasal dari program studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan.
Dinda, sapaan akrabnya, berhasil menyelesaikan masa kuliahnya selama 4 tahun dengan IPK 3,85. Ia merupakan salah satu mahasiswa gap year dan juga memiliki bidang keilmuan sekolah yang berseberangan dengan jurusan kuliahnya.
Cerita gap year dan menabung
"Jadi saya lulus SMK tahun 2016 jurusan akuntansi. Lalu saya ingin berkuliah, namun belum beruntung. Dan pada akhirnya saya bekerja di di Rumah Sakit Umum Al Islam HM Mawardi Krian di bagian front office. Oleh karena itu saya memilih jurusan kuliah saya sesuai dengan bidang pekerjaan saya," ucapnya.
Lihat juga: Cerita Wisudawan Terbaik Umsida, Rantau dari Palopo Hingga Kuliah Karena Keinginan Orang Tua
Menurut Dinda, beberapa orang menganggap jika seseorang telah memiliki pekerjaan, mereka akan lebih memilih bekerja daripada kuliah. Namun hal itu berhasil ditepis oleh Dinda. Meskipun sudah bekerja, ia tetap bersemangat untuk berkuliah saat bekerja. Dinda rajin menabung untuk mendaftar kuliah. Hingga akhirnya, tahun 2019 ia memutuskan untuk berkuliah di kampus yang menerima mahasiswa pekerja.
"Keputusan saya ini juga didukung oleh keluarga. Mereka senang karena saya masih semangat untuk melanjutkan studi saya walaupun saya sudah punya pekerjaan. Namun, orang tua saya bilang kalau mereka tidak bisa membiayai kuliah saya. Itu juga yang menjadi saya semangat untuk berkuliah," lanjut lulusan terbaik berusia 25 tahun itu.
Kesulitan ketika kuliah dan kerja
Dinda membiayai kuliahnya dari hasil kerja di rumah sakit untuk menunjang karirnya di dunia rekam medis dan menggali ilmu rekam medis lebih dalam. Saat perkuliahan Dinda beberapa kali mengalami keputus asaan terutama kendala mengatur waktu.
"Kerja saya ada tiga shift, dan kalau misalnya di prodi ada kegiatan itu saya sedikit kesulitan untuk membagi waktu, seperti waktu PKL kemarin. Pernah ada momen saat saya PKL di RSUD Sidoarjo. Saya tidak ingin meninggalkan kedua kesibukan itu. Jadi akhirnya saya mengorbankan waktu tidur dan akhir pekan saya untuk bekerja," jelas perempuan kelahiran 3 Juli 1998 tersebut.
Lihat juga: Tak Hanya Launching FKG, Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Amanat kepada Wisudawan Umsida