Terdapat satu lagi mahasiswa berprestasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang juga seorang atlet beladiri tepatnya tapak suci. Ia adalah Satria Hidayatullah, mahasiswa Umsida semester lima.Mahasiswa yang akrab disapa Satria ini merupakan atlet tapak suci yang memiliki segudang medali, bahkan di kancah internasional. Di balik prestasi yang cemerlang tersebut, terdapat cerita unik yang menjelaskan alasan Satria memilih menekuni dunia tapak suci.
Kenal tapak suci dari keluarga
"Keluarga saya banyak yang menjadi atlet bela diri. Kakek, ayah, dan paman saya merupakan atlet bela diri, tapi saya sendiri tidak menyukai bidang tersebut. Saya dulu malah lebih suka tawuran daripada harus belajar bela diri," Ucap Satria.
Dari kejadian itulah, lanjut Satria, ia dimarahi orang tuanya karena tidak bisa diam. Lalu Satria diarahkan untuk belajar bela diri agar ia bisa menyalurkan hasrat tawuran itu dalam hal yang lebih positif, yakni di gelanggang.
Lihat juga: Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida
"Dari diarahkan itulah saya mulai menyukai seni bela diri. Setelah mengenal lebih dalam dan sudah terlanjur basah, lalu saya coba satu pertandingan, dan itu membuat saya ketagihan. Jadi intinya saya itu suka gelut, " Lanjutnya dengan terkekeh.
Pertandingan perdana yang membuat Satria ketagihan untuk menekuni tapak suci adalah kompetisi yang diadakan Umsida bernama UFO (Umsida Fair Open). UFO merupakan kompetisi tapak suci tibgkat nasional yang diselenggarakan Umsida pada tahun 2016.
Satria merupakan atlet yang tergabung dalam Puslacab (Pusat Latihan Cabang) Sidoarjo sejak ia bersekolah di SMA. Sebelumnya, ia bergabung di perguruan kontingen.
Cara mengatur waktu
Dalam menjalankan aktivitas sebagai atlet dan juga seorang pelajar, Satria memiliki cara tersendiri yang membuat ia nyaman akan rutinitasnya.