Desainer grafis merupakan salah satu pekerjaan yang banyak dicari saat ini. Sejak munculnya teknologi, membuat kegiatan konvensional berubah menjadi digital (era digitalisasi). Hal tersebut membuat semua aktivitas dilakukan dengan memanfaatkan gadget dan alat digital lainnya, termasuk bidang desain.
Sebagai contoh, desainer grafis sangat diperlukan bagi perusahaan yang memanfaatkan media sebagai alat promosi dan keperluan bisnis lain khususnya di dunia industri kreatif seperti saat ini.
"Desain grafis sendiri merupakan perkembangan teknologi yang dulunya berupa seni kontemporer, surrealism, dan seni lukis. Semua itu kan analog, nah desain grafis hadir dalam bentuk digitalnya karena perkembangan teknologi," ujar M Andi Fikri, dosen desain grafis Umsida.
Pengertian
Desainer grafis merupakan seseorang yang bertugas untuk menuangkan ide atau brief suatu konten sebagai bahan branding atau lainnya dalam bentuk visual. Dalam produk visual tersebut mengandung beberapa informasi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran.
Langkah menjadi desainer grafis
1. Mempelajari alat dan software untuk mendesain
Hal pertama yang perlu diketahui untuk menjadi desainer grafis adalah mengenal software dan alat untuk mendesain. Andi menjelaskan bahwa ada dua jenis desain yang bisa dipelajari yakni vektor dan bitmap.
"Vektor adalah gambar digital yang disusun oleh titik, garis, dan bentuk. Gambar vektor ini dibuat menggunakan Adobe Illustrator dan CorelDraw," lanjut Andi.
Sedangkan bitmap, lanjut Andi, merupakan gambar digital yang tersusun dari kumpulan pixel atau kotak-kotak kecil dan berwarna hingga menjadi gambar. Untuk membuat bitmap, software yang dibutuhkan seperti PicsArt, Photoshop, Paint, dan lainnya.
2. Mempelajari ilmu desain
Saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajar desain. Selain kursus online, kamu kalau bisa belajar dari tutorial YouTube atau informasi lain dari internet. Kamu juga bisa belajar pada teman yang sudah ahli di bidang ini