Lihat ke Halaman Asli

Tata Kelola Keuangan Harus Jelas, Sekolah Muhammadiyah Wajib Perhatikan Ini

Diperbarui: 13 Juni 2023   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim mengadakan Koordinasi Teknis Program Short Course Akuntansi Pendidikan Muhammadiyah, Ahad (11/6/23).

Bertempat di Aula Mas Mansyur lantai 7 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ketua Dikdasmen PWM Jatim Dr Khozin mengatakan, kegiatan kita pada siang ini itu sebenarnya adalah kegiatan Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) PWM Jatim.

"Kami dari Majelis Dikdasmen PWM Jatim nanti bertanggung jawab, terutama ketika pelaksanaan short course itu bertanggunggung jawab, terutama pada kepesertaan itu nanti, kalau tingkat SMA, SMK, MA kami di pimpinan wilayah atas dasar struktur akan menggerakkan itu. Tetapi di tingkat SMP/MTs dan SD/MI nanti yang menggerakkan adalah Bapak Ibu Pimpinan Daerah dan Majelis Dikdasmen di tingkat daerah," ujarnya.

Kepala sekolah kita, lanjut dia, kalau dihitung jumlahnya lumayan banyak, datanya tadi dari dikdasmen.id muncul 1055, kalau data yang sudah disortir ada 1035. "Data laporan dari periode lalu ada 1029, itu menggambarkan bahwa data kita belum betul-betul baik," ungkapnya.

Maka, lanjut dia, kita belum bisa koordinasi Majelis Dikdasmen Jawa Timur, karena menunggu sampai sekarang belum fix kepengurusan Majelis Dikdasmen di tingkat daerah. "Mungkin belum dapat separoh karena nunggu pengukuhan, prosesnya jadi panjang. Baru ada dua majelis dan satu lembaga begitu di SK di PWM Jatim langsung jalan. Pendidikan tidak boleh berhenti, maka jalan terus," urainya.

Libatkan Banyak Elemen

Dr Khozin mengatakan, kegiatan ini sebenarnya prosesnya agak panjang, karena sebelum Ramadhan LPPK itu sudah mengundang Majelis Dikdasmen untuk membuat perencanaan short course tata kelola keuangan sekolah.

"Untuk kegiatan tersebut harus melibatkan banyak elemen di Persyarikatan, ada unsur perguruan tingginya, terutama prodi akuntansi, pimpinan daerah, Dikdasmen, dan sekolah yang utama. Karena itu kita dari Dikdasmen dan LPPK saja yang memulai kegiatan tersebut," tuturnya.

Sekolah kita yang sudah menerapkan aplikasi akuntansi dan pengelolaannya itu baru Sepanjang dan Sidoarjo, yang lain itu belum. Pengalaman audit, sebelum pergantian kepala sekolah, termasuk sekolah yang kategori outstanding school kita lakukan management review.

"Nah, umumnya temuan itu prinsip-prinsip pengelolaan akuntansi keuangan di sekolah itu nyaris belum dilakukan, termasuk pada sekolah-sekolah yang besar," paparnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline