Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Semangat Tanpa Batas, Mahasiswa FAI Umsida Kembali Raih Juara Nasional

Diperbarui: 8 Desember 2024   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FAI Umsida

Kembali meraih prestasi gemilang, dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Anang Ma'rup dan Iqbal Wi'an, berhasil mendapatkan Juara 3 Nasional pada ajang Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) di kompetisi Hamasah (Harakah Musabaqah Al-Lughah Al-'Arabiyyah) 2024 yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida, tetapi juga mencerminkan kualitas pendidikan berbasis Islami yang unggul di Umsida. Acara ini berlangsung pada tanggal 2-5 Desember 2024.

Tidak Berpuas Diri dengan Prestasi Sebelumnya

Kesempatan untuk mengikuti lomba nasional ini muncul setelah adanya informasi dari Program Studi PBA Umsida. Anang Ma'rup dan Iqbal Wi'an tertarik untuk mengikuti lomba tersebut karena mereka merasa belum puas dengan pencapaian sebelumnya di Jambi. Mereka ingin terus mengasah kemampuan dalam bidang Musabaqah Fahmil Qur'an. Dengan semangat yang tinggi, mereka mempersiapkan diri untuk bersaing dengan peserta-peserta terbaik dari berbagai universitas di Indonesia.

"Kami sangat bersyukur diberikan kesempatan ini. Dukungan dari pihak prodi dan teman-teman sangat membantu kami untuk tetap percaya diri hingga bisa mencapai babak final," kata Anang Ma'rup.

Baca juga: Indonesia Jadi Importir Gula Terbesar di Dunia, Dosen Umsida Ungkap Penyebab dan Solusinya

Dalam persiapan, mereka mengulang kembali materi kompetisi dari tahun-tahun sebelumnya. Anang fokus pada hafalan ayat-ayat Al-Qur'an dan memperdalam pemahaman tentang asbabun nuzul, sedangkan Iqbal lebih mengutamakan pemahaman terhadap materi umum dan mengasah strategi menjawab soal cepat tepat. Persiapan intensif ini menjadi modal utama mereka dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat.

Tantangan dan Momen Berharga

Perjalanan menuju podium juara tentu tidak mudah. Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah mengendalikan ego serta menjaga konsistensi selama perlombaan berlangsung. "Kadang-kadang muncul rasa sudah cukup paham dengan materi, padahal masih banyak yang perlu dipelajari. Ini menjadi hambatan besar yang harus kami atasi," ungkap Iqbal.

Walau menghadapi berbagai tekanan, momen yang paling berharga bagi mereka adalah ketika berhasil masuk ke babak final. Lebih luar biasa lagi, mereka menjadi satu-satunya tim non-tuan rumah yang berhasil masuk final, bersaing dengan tiga tim lainnya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Prestasi ini semakin membanggakan ketika mereka berhasil mengalahkan salah satu tim tuan rumah dan mengamankan posisi sebagai Juara 3 Nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline