Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

6 Kader Muhammadiyah Dipanggil Prabowo untuk Jadi Calon Menteri dan Wamen, Ini Kata Rektor Umsida

Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas Umsida

Presiden Indonesia terpilih 2024, Prabowo Subianto mengundang beberapa tokoh ke kediamannya di Kertanegara pada Senin dan Selasa kemarin. Mereka dipanggil sebagai calon menteri dan wakil menteri (wamen) di periode 2024-2029.

Total ada sebanyak 49 calon menteri dan 60 wamen yang dipanggil ke Kertanegara selama dua hari itu.

Lihat juga: Indonesia Maju Itu Seperti Apa? Ini 3 Indikatornya Menurut Rektor Umsida

6 kader Muhammadiyah sebagai calon menteri dan wamen

Dari total tersebut, terdapat enam kader Muhammadiyah baik yang digadang-gadang sebagai calon menteri maupun sebagai wamen, di antaranya:

  1.  Sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu'ti MEd sebagai calon menteri pendidikan
  2.  Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq yang didapuk sebagai calon wamen pendidikan
  3.  Rektor UMM periode 2020-2024, Dr H Fauzan MPd sebagai calon wamen Ristek Dikti
  4.  Ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla sebagai calon wakil menteri perlindungan TKI
  5.  Jubir Prabowo sekaligus mantan ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dr Dahnil Anzar Simanjuntak ME sebagai calon wakil Kepala badan haji dan umrah
  6.  Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000-2002, Raja Juli Antoni PhD sebagai calon menteri kehutanan

Komitmen memajukan Indonesia

Dok Humas Umsida

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hidayatulloh MSi turut menanggapi hal tersebut. Menurutnya, keterlibatan kader di ranah politik ini merupakan realisasi Muhammadiyah sebagai gerakan yang turut serta memainkan peran di dalam memajukan bangsa dan negara.

"Oleh karena itu, Jika kita melihat tema besar yang diusung Muhammadiyah termasuk tema Muktamar di Solo yakni Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta, tema ini memayungi semua gerak langkah persyarikatan," ujar wakil ketua PWM Jatim itu. 

Semua proses yang ada di persyarikatan, katanya, harus diproyeksikan ke arah kemajuan Indonesia melalui bidang masing-masing.

"Ini menjadi komitmen kebangsaan dari Muhammadiyah. Kita memang bukan organisasi politik, tapi Muhammadiyah tidak akan melepas peran dalam bidang politik," ujar Dr Hidayatulloh.

Politik yang dimainkan pun berbeda dengan partai politik. Muhammadiyah tidak bermain di ranah politik praktis, tapi pada politik nilai. Muhammadiyah akan terus berjuang untuk memajukan Indonesia sesuai dengan jalur yang bisa ditempuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline