Salah satu fenomena buruk yang kerap ditemui di dunia pendidikan yaitu adanya perilaku bullying. Tapi, tindakan itu hanya sebatas fisik saja, ada pula verbal bullying yang juga sering dialami oleh para korban.
Lihat juga: Riset Dosen Umsida Jelaskan 8 Peran Sekolah untuk Mengatasi Bullying
Memang, verbal bullying tak menyisakan luka atau bekas di fisik, tapi tindakan ini tentu akan membekas di benak korban bahkan mempengaruhi mental mereka hingga mengakibatkan trauma.
Apa itu verbal bullying?
Dirangkum dari riset dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang berjudul Phenomenon of Verbal Bullying of Elementary School Student oleh Dr Supriyadi MPdI, verbal bullying adalah penindasan atau penghinaan dengan mencemooh, mengejek, menghina, atau berkata kasar atau tidak pantas, membuat korban kurang nyaman dan dapat tertekan secara psikis.
Contoh perilaku verbal bullying
Dari temuan ini, ditemukan lima contoh tindakan verbal bullying di kalangan siswa. Diantaranya seperti:
Mengejek
Mengejek adalah tindakan yang melibatkan serangan lisan terhadap korban bullying. Korban pasti sangat terpengaruh oleh tindakan ini. Mungkin hal ini terdengar sepele. Tapi siswa yang menjadi korban tindakan ini menjadi tidak percaya diri.
Beberapa jenis ejekan yang sering terlontar seperti mengolok-olok atau menghina. Berdasarkan penelitian ini, siswa yang menjadi pelaku verbal bullying terlihat merasa senang serta puas.
Mereka menganggap bahwa tindakannya ini dipahami sebagai yang menyenangkan, bukan kekerasan, walaupun terbukti beberapa korban dari verbal bullying tumbuh tidak percaya diri dan merasa ketakutan.
Pembulian jenis ini kerap dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan saat istirahat.
Memanggil dengan nama orang tua