Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Mahasiswa KKN Umsida Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Gerakan Lumbung Hidup

Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Umsida

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu kelompok 11 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil melaksanakan program Gerakan Lumbung Hidup (GLH) dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah di Desa Gelam pada Minggu, (18/08/2024).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui penanaman tanaman pangan.

Manfaatkan Lahan Kosong untuk Gerakan Lumbung Hidup

Dalam kegiatan ini, mahasiswa menanam berbagai jenis tanaman seperti singkong, pepaya, tomat, dan cabai. Selain buahnya yang bernutrisi tinggi, tanaman singkong dan pepaya juga menawarkan daun yang bisa diolah menjadi sayur, sehingga meningkatkan nilai gizi dan ketersediaan makanan bagi keluarga. Program ini mendapat sambutan positif dari Pimpinan Ranting 'Aisyiyah (PR) Desa Gelam.

Baca juga: Tren Marriage is Scary, Ini 6 Faktornya Menurut Pakar Psikologi Umsida

"Kami fokus pada Gerakan Lumbung Hidup (GLH) karena setiap ranting harus memiliki program ini. Tanah kosong di depan pekarangan rumah telah dimanfaatkan setelah kayu-kayu di area tersebut disingkirkan. Kami berharap GLH ini dapat menjadi contoh kerja sama yang produktif antara mahasiswa KKN-T dan ibu-ibu 'Aisyiyah," ujar Titin, Kepala Ranting Aisyiyah Desa Gelam.

Kegiatan dimulai dengan pembersihan area pekarangan, termasuk pengangkatan kayu dan rumput liar. Selanjutnya, bedengan dibuat untuk penanaman singkong, pepaya, dan cabai. Tanaman singkong ditanam dengan kedalaman 5-10 cm, sedangkan bibit cabai dan pepaya yang sudah tumbuh dipindahkan ke tanah kosong. Pupuk yang digunakan sudah disediakan oleh ranting, sehingga tidak memerlukan pembelian tambahan.

Baca juga: Dosen FST Umsida Berhasil Raih Gelar Doktor

Artha, Ketua KKN Terpadu kelompok 11, menjelaskan, "Gerakan Lumbung Hidup ini dirancang untuk memberikan manfaat ekonomi bagi ibu-ibu PR 'Aisyiyah di Desa Gelam. Dalam satu atau dua bulan, tanaman ini akan siap dipanen. Hasil penjualannya akan masuk ke kas ranting, mendukung kegiatan dan pengembangan komunitas."

Program ini juga mencakup penyusunan jadwal piket untuk pemantauan dan perawatan tanaman, memastikan keberlangsungan dan kesehatan tanaman. Dana dari hasil penjualan panen diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kegiatan di komunitas. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat lokal belajar tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan secara produktif untuk kesejahteraan bersama.

Penulis: Lely Ika

Editor: Rani Syahda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline