Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

3 Dosen Umsida Buat Budkdamber, Berdayakan IRT

Diperbarui: 22 Juli 2024   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Istimewa

Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (budikdamber) untuk mengimplementasikan kegiatan pengabdian masyarakat. Inovasi tersebut hasil dari kolaborasi dosen Teknik Industri yaitu Inggit Marodiyah ST MT, dosen Agroteknologi, Ir Agus M MP, dan dosen Kebidanan yaitu Paramitha Amelia Kusumawardani SSt MKeb.

Lihat juga: Abdimas Dosen Umsida Ciptakan Mesin Molen Pengaduk Dodol Rumput Laut

Mendukung produktivitas IRT

Mengangkat tema "Solusi Kreatif Ketersediaan Gizi Warga Kelompok Non Produktif Desa Kajartengguli", budikdamber ini ditujukan kepada para ibu rumah tangga yang ada di desa Kajartengguli. Sembilan IRT desa Kajartengguli sebagai kelompok non produktif mengikuti sosialisasi Budikdamber pada Selasa (16/07/2024) di kediaman Inggit.

"Meskipun sebagai ibu rumah tangga namun tetap bisa membantu memenuhi gizi keluarga melalui budidaya ikan dan sayuran di rumah. Selain itu, budidaya ini dapat memenuhi kebutuhan pangan sehingga lebih irit tidak belanja," ujar Inggit.

Sosialisasi dilakukan di desa tersebut karena prioritas pemberdayaan dimulai dari masyarakat terdekat lebih dahulu. Apabila masyarakat terdekat sudah mampu melakukan Budikdamber secara mandiri, inovasi ini dapat disosialisasikan secara lebih luas.

Peralatan dan cara kerja budikdamber

Dok Istimewa

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan Budikdamber cukup sederhana, yaitu ember yang dilengkapi dengan kran, tutup ember, gelas plastik, media tanam, bibit ikan, air, dan bibit sayuran. 

Inovasi tersebut dipilih juga karena mudahnya alat yang dibutuhkan sehingga semua rumah bisa membudidaya secara mandiri. Di sisi lain, pentingnya mendapat tambahan gizi dari rumah secara berkelanjutan dan murah melalui pemanfaatan lahan yang sedikit untuk mewujudkan ketahanan pangan. Cara kerja Budikdamber ini sederhana, yaitu ember dijadikan sebagai tempat budidaya ikan lele, tutup ember digunakan sebagai tempat budidaya sayuran.

"Budikdamber ini memanfaatkan ember sebagai tempat budidaya ikan sekaligus sayuran. Sebuah ember sebagai tempat budidaya ikan lele dan tutup ember digunakan sebagai tempat budidaya sayuran kangkung,"  ujar Ir Agus M MP.

Pemilihan ikan tidak terbatas di jenis lele saja, bisa juga ikan lain yang tidak memerlukan perawatan intens. Begitu pula dengan sayuran yang tidak terbatas di jenis kangkung saja, bisa diganti dengan sawi atau sayuran lain yang memiliki akar serabut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline