Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Baitul Arqom Pimpinan Umsida, Materinya Padat tapi Berdaging

Diperbarui: 12 Juli 2024   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas Umsida

Kegiatan Baitul Arqom Pimpinan di level middle management yang digelar selama dua hari di Arayanna Hotel, Trawas (10-11/07/2024), menciptakan keseruan tersendiri bagi peserta di sela kesibukannya sebagai kepala bidang dan kepala program studi.

Baca juga: Prof Haedar Jelaskan Beratnya Jadi Pemimpin

Rangkaian acara yang cukup padat membuat mereka menemukan banyak hal baru yang cukup "mendaging", mulai dari materi, Forum Group Discussion (FGD), Rencana Tindak Lanjut (RTL), outbound, dan lainnya. Dalam kegiatan ini, para peserta didampingi oleh pihak Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (MPK PWM Jatim), yaitu Dr Agus Mahfud Fauzi MSi selaku wakil ketua MPK-SDI PWM Jatim.

"Kami memiliki tanggung jawab bagaimana peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Ini bukan seperti kuliah, tapi training. Jadi bagaimana mereka tak hanya bertindak sebagai pemimpin di Umsida saja, tapi juga sebagai pelaksana Amal Usaha Muhammadiyah," ujarnya.

Peserta seperti hopeless

Sebelum kegiatan berlangsung, Dr Agus melihat para peserta yang nampak hopeless. Namun setelah ia berhasil menghidupkan suasana, peserta diapresiasi sehingga mereka merasa lebih menikmati rangkaian kegiatan. Bahkan mereka mampu memproduksi hasil dari materi yang didapat.

Dosen Sosiologi Unesa itu melanjutkan, "Misalkan terkait hakikat keislaman yang dihubungkan dengan kepemimpinan di Umsida. Walau dasarnya mereka adalah pemimpin, tapi ada beberapa dari mereka yang baru bisa menerjemahkan ajaran Kemuhammadiyahan untuk menjadi pemimpin dari kegiatan ini,".

Begitu juga ketika materi yang dihubungkan dengan Umsida sebagai media dakwah di era global, para peserta lebih aware kalau tantang tersebut cukup banyak. Sehingga beberapa mereka juga sadar dengan potensi yang belum mereka kembangkan terkait media digital.

Begitu juga pada sesi fathul qulub yang membahas beberapa ayat Al-Quran, para peserta juga memahaminya. Walaupun mereka semua tak hanya berasal dari FAI saja, Dr Agus melihat para peserta memahami ayat-ayat yang harus mereka terapkan.

Lalu, ada pula materi tentang tarjih yang menjelaskan tentang dalil yang dijadikan panduan oleh Muhammadiyah. Dilanjut dengan tuntutan ibadah menurut tarjih, membuat para peserta sangat antusias dengan berbagai pertanyaan yang diajukan, terlebih tentang tata cara sholat dan toleransi antar sesama. 

Selain tentang Kemuhammadiyahan, kegiatan ini juga membas tentang negosisasi dan networking yang menjadi bekal para peserta untuk meningkatkan performa Umsida ke level yang lebihtinggi mengingat saat ini yang sudah terakreditasi unggul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline