Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Daerah Aisyiyah (LLHPB PDA) Sidoarjo sekaligus ketua pusat studi lingkungan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Syamsuddukha Syahrorini ST MT mengadakan Bimbingan Teknis "Manajemen Pengelolaan Sampah di Lingkungan Aisyiyah". Bertempat di SMA Muhammadiyah Sidoarjo (SMAMDA) pada Rabu (03/07/2024).
Baca juga: Long March Ecoton dan Gabungan Mahasiswa Kritisi Sampah Industri di Kali Brantas
Banyaknya sampah di Sidoarjo
Dr Rini, sapanya, menyebutkan bahwa saat ini tumpukan sampah di Sidoarjo yang dikelola pemerintah kabupaten Sidoarjo semakin bertambah tiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pembentukan kesadaran bagi masyarakat Sidoarjo untuk bergerak bersama dalam mengelolah sampah bahkan dapat memiliki nilai ekonomis.
Bimtek dihadiri oleh sekitar 100 peserta. Mereka berasal dari berbagai organisasi Muhammadiyah yang ada di Sidoarjo, seperti perwakilan LLHPB PD 'Aisyiyah se-Sidoarjo, guru TK ABA se-Sidoarjo, Ortom Nasyiatul Aisyiyah, IMM, dan IPM di lingkungan daerah Sidoarjo.
Ketua PDA Sidoarjo, Zubaidah Syafi'i SAg yang menyampaikan sambutan, mengajak para peserta untuk menjadi pahlawan lingkungan, terlebih di lingkungan terdekat itu sendiri. Cara dengan meminimalkan sampah, mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis untuk mewujudkan Sidoarjo bersih dan hijau.
Kegiatan ini turut mengundang kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kabupaten Sidoarjo sebagai pemateri. Edi Sulaksono SE menjelaskan dampak timbunan sampah yang menyebabkan banjir, seperti di daerah Waru. Permasalahan seperti ini sejatinya telah dijelaskan dalam Q.S. Al-A'raf ayat 56:
Artinya: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik."
Surat tersebut menjelaskan perintah Allah SWT untuk senantiasa menjaga dan mencintai lingkungan, serta dilarang merusak bumi seperti permasalahan sampah.
Cara mengelola sampah
"Lalu, dengan cara apa agar permasalahan sampah dan dampaknya dapat dikurangi? Yakni dengan melakukan pemilahan sampah di rumah, karena sebenarnya sampah ini memiliki nilai ekonomis dan nilai jual jika diolah dengan benar. Seperti sampah basah yang dikumpulkan dan dikelola menjadi kompos. Lalu sampah kering yang dipisahkan dari sampah basah dan dikumpulkan untuk diberikan ke pemulung atau dijual," kata Edi.
Baca juga: Kurangi Masalah Sampah, Dosen Umsida Buat Mesin Pencacah Sampah Organik Berbasis Fuzzy
Dia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui penerapan prinsip 3R. Yang pertama adalah reuse, yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain). Yang kedua adalah reduce, yaitu pengurangan segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, seperti membawa kantong belanja atau botol tumbler sendiri). Dan yang terakhir yaitu recycle, mendaur ulang sampah menjadi produk baru setelah mengalami proses pengelolaan seperti kompos dari sampah organik.