Mengacu pada Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Lely Ika Mariyati MPsi Psikolog, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) andil dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat. Ia menjadi pembicara dalam sebuah pertemuan kegiatan akhir tahun penerimaan rapor di SD Muhammadiyah Plus Mojokerto pada Sabtu, (22/06/2024).
Baca juga: Penggunaan New Media di Kalangan Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak
Dalam kesempatan ini, ia memberikan edukasi kepada komunitas orangtua di SD Muhammadiyah Plus Mojokerto yang membahas mengenai tema cara Parenting "Kiat Sukses Mendidik Anak Menjadi Generasi Digital Yang Berkarakter".
Acara ini disambut baik oleh para audiens. Hal itu dibuktikan dengan adanya antusias wali murid yang bertanya perihal persoalan mendidik anak-anak mereka. Ada satu momen ketika salah satu orang tua murid tersebut bertanya tentang perbuatannya yang tidak disengaja hingga menyakiti hati si kecil. Juga solusi untuk mengobati sakit hati anak atas perbuatan orang tuanya.
Menanggapi lontaran pertanyaan itu, dosen prodi Psikologi yang akrab disapa Lely tersebut mengatakan, "Pada dasarnya, anak-anak itu memiliki sifat pemaaf yang lebih cepat dan mudah daripada orang dewasa, apalagi memaafkan orangtuanya, itu lebih mudah bagi mereka,".
Meminta maaf ini, imbuhnya, adalah modal awal bagi orang tua, sehingga ketika meminta maaf kepada anak diperlukan alasan yang mudah dimengerti. Cara penyampaiannya pun berbeda, harus dengan lembut.
"Misalnya orang tua pernah mencubit atau memukul anak, maka meminta maafnya dengan cara dipijat dan dielus bagian yang disakiti tersebut. Selanjutnya, orang tua mengajak komunikasi untuk sama-sama saling mengingatkan, kita mengingatkan anak-anak dan sebaliknya," terang Lely.
Mendidik anak itu mudah, asal tahu ilmunya
Lely menjelaskan, "Kita hidup itu berbeda zaman, semakin berkembangnya zaman yang memasuki revolusi industri 4.0, segala akses dapat dilakukan dengan mudah melalui penggunaan teknologi. Perkembangan zaman ini mempengaruhi peningkatan penggunaan handphone dan internet oleh anak-anak sehingga mereka kecanduan atau ketergantungan handphone yang merubah perilaku, karakter, dan moral anak ke arah negatif, ".
Oleh karena itu, sambungnya, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu. Menurutnya yang didasarkan pada hasil riset penelitian mengatakan bahwa kebanyakan orang tua sering berteriak marah pada anak, berceramah panjang lebar pada anak, dan memaksakan sesuatu pada anak.
Padahal, tipe anak-anak adalah mereka aktif, tidak bisa diam mendengarkan dengan lama, kemampuan akal anak mencerna bahasa juga masih terbatas. Pengasuhan ini termasuk dalam pengasuhan yang tidak efektif bagi anak-anak yang berdampak pada permasalahan perilaku, rendahnya kepercayaan diri, tidak mandiri, sulit mengendalikan emosi. Bahkan menghambat perkembangan wicara anak (anak mengalami speech delay karena kurang stimulasi orang tua di pengasuhannya).