Selain diisi orasi oleh dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mahasiswa juga aktif dalam aksi kemanusiaan bela Palestina yang dilakukan serentak pada Selasa, (07/05/2024). Perwakilan dari Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) Umsida dan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) juga turut membakar semangat peserta aksi yang hadir untuk terus menyerukan dukungan kepada Palestina.
Baca juga: Umsida Gelar Aksi Bela Palestina Bersama 171 PTMA
Orasi pertama dilakukan oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U), M Aditya Fathurrahman. Dalam orasinya, ia menekankan bahwa aksi ini memiliki tujuan yang sama. Ia menyarankan agar mahasiswa sebagai generasi muda turut bersuara dan andil dalam penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.
Aksi ini bukan sekedar aksi
"Panasnya di sini tidak sepanas kondisi masyarakat di Gaza. Sekarang sudah ada lebih dari 30.000 warga sipil Palestina yang telah tewas, terutama perempuan dan anak-anak. Jadi kawan-kawan yang hadir di sini saya harap memiliki rasa solidaritas yang tinggi kepada saudara-saudara kita," ujar mahasiswa yang biasa disapa Adit ini.
Kehadiran banyak orang dalam aksi bela Palestina, sambung mahasiswa dari prodi hukum ini, menjadi bahan renungan tentang hidup anak-anak Palestina yang masih membutuhkan kasih sayang orang tuanya, tapi gugur lebih dulu ketika berjihad di jalan Allah.
"Semua negara pasti membutuhkan kedamaian dan ketenangan, oleh karena itu kita di sini bukan hanya untuk sekedar aksi saja, tapi juga mengecam dan mengutuk keras bahwa Israel adalah negara yang tidak memiliki adab," tutupnya.
Sebarkan aksi kepada semua orang
Selain itu, ada pula perwakilan dari ketua Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Korkom IMM), Bagus Yoga Aditya yang menyampaikan orasi dengan penuh semangat.
"Hari ini kita di sini, kita panas-panasan, kita berdiri untuk Palestina. Kita sebagai mahasiswa, seorang akademisi harus mementingkan nilai-nilai kemanusiaan. Ada satu pesan yang ingin saya sampaikan hari ini," ucap Yoga.
Baca juga: Palestina Masuki Babak Baru Perjuangan Pembebasan
Tagline Bangga Umsida, sambung mahasiswa prodi Psikologi ini, tidak hanya selesai ketika teman-teman mahasiswa bangga dengan rektor, atau bangga dengan fasilitas yang ada di Umsida. Tapi hari ini, semua jelas merasa bangga dengan Umsida karena mementingkan moralitas kemanusiaan.